Hari ini aku berusaha agar aku bisa lebih dekat denganmu. Memang hanya sekedar pesan singkat biasa. Tapi justru itulah yang buat aku takut. Aku takut pengabaianmu...
Siapa sih yang nggak kenal kamu? Kamu kan cowok yang cuek itu, yang kalau di-chat hanya membalas "ya", bahkan tak kamu balas pun itu hal yang wajar. Tapi beda denganku. Aku nggak pernah mau dikasih balasan singkat, bahkan sampai dibiarin aja. Aku nggak mau. Aku bakal terus-terusan chat kamu tanpa henti sampai kamu mau bales selain "ya".
Dan akhirnya itu terbukti. Kamu bukanlah cowok cuek seperti yang mereka bicarakan selama ini, ya, walaupun aku yang harus mulai pembicaraan sih. Tapi gapapa deh, daripada enggak ada sama sekali. Percakapan kita pertama kali terkesan garing, kaku, dan biasa banget. Bahkan aku merasa kamu risih dengan pesan singkatku yang terkesan memaksa dijawab. Sebel juga sih kalau kamu balesnya lama banget dan ternyata ujung-ujungnya cuma dijawab "iya". Apalagi pas dulu kamu selalu ninggal aku tidur. Kamu nyebelin banget ya. Tapi aku suka kok.
Di sekolah pun kamu ya biasa aja sama aku, Tak ada yang spesial. Kita menjalani semuanya seperti tak ada apa-apa. Padahal aku pengennya kamu nyapa kamu, senyumin aku... gapapa deh. Aku cuma berharap kalau kamu bisa berubah. Paling enggak berubah agar balesnya lebih panjang gitu lah. Entah kapan Tuhan mau kabulin doaku, itu terserah pada-Nya.
Siapa sih yang nggak kenal kamu? Kamu kan cowok yang cuek itu, yang kalau di-chat hanya membalas "ya", bahkan tak kamu balas pun itu hal yang wajar. Tapi beda denganku. Aku nggak pernah mau dikasih balasan singkat, bahkan sampai dibiarin aja. Aku nggak mau. Aku bakal terus-terusan chat kamu tanpa henti sampai kamu mau bales selain "ya".
Dan akhirnya itu terbukti. Kamu bukanlah cowok cuek seperti yang mereka bicarakan selama ini, ya, walaupun aku yang harus mulai pembicaraan sih. Tapi gapapa deh, daripada enggak ada sama sekali. Percakapan kita pertama kali terkesan garing, kaku, dan biasa banget. Bahkan aku merasa kamu risih dengan pesan singkatku yang terkesan memaksa dijawab. Sebel juga sih kalau kamu balesnya lama banget dan ternyata ujung-ujungnya cuma dijawab "iya". Apalagi pas dulu kamu selalu ninggal aku tidur. Kamu nyebelin banget ya. Tapi aku suka kok.
Di sekolah pun kamu ya biasa aja sama aku, Tak ada yang spesial. Kita menjalani semuanya seperti tak ada apa-apa. Padahal aku pengennya kamu nyapa kamu, senyumin aku... gapapa deh. Aku cuma berharap kalau kamu bisa berubah. Paling enggak berubah agar balesnya lebih panjang gitu lah. Entah kapan Tuhan mau kabulin doaku, itu terserah pada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar