Jumat, 27 Februari 2015

Mengapa Firaun Membangun Piramida? Fungsi Piramida Mesir

piramida mesir

Bangsa Mesir kuno membangun piramida sebagai makam untuk firaun atau raja mereka.

Seorang firaun akan mulai merencanakan makamnya, atau “rumah keabadian,” segera setelah ia naik tahta.
Hal ini disebabkan piramida dibuat dengan begitu banyak kelengkapan sehingga pembuatannya memakan waktu lama.

Untuk perjalanan ke akhirat, firaun membutuhkan barang-barangnya ketika masih hidup termasuk dengan budak-budaknya.
 
Terdapat lebih dari 100 piramida di Mesir yang dibangun untuk firaun yang berbeda-beda.

Kebanyakan piramida terdiri atas kompleks utama yang dikelilingi oleh halaman, sebuah kamar dimana mumi firaun disemayamkan, dan sebuah piramida kecil sebagai rumah jiwa sang firaun.

Beberapa piramida memiliki beberapa piramida kecil di dekatnya yang diperuntukkan bagi makam anggota keluarga kerajaan.

Kepercayaan Mesir kuno menyatakan bahwa kematian merupakan awal perjalanan seseorang ke alam akhirat.

Setelah meninggal, mumi raja disimpan di dalam piramida agar tetap aman sekaligus untuk mempersiapkan agar perjalanan ke akhirat lebih lancar.

Barang-barang firaun ikut disimpan di dalam piramida agar mudah diakses ketika firaun membutuhkannya saat berada di akhirat.

Terdapat alasan mengapa piramida mesir berbentuk piramida. Orang Mesir kuno percaya firaun menuju alam akhirat melalui perantara sinar matahari.

Sinar matahari yang digunakan firaun dilambangkan dengan bentuk piramida.

Bentuk piramida juga menjadi monumen untuk Re atau Dewa Matahari yang diyakini menciptakan semua kehidupan.

Lokasi piramida juga penting. Piramida harus berada di bawah bintang yang dianggap paling penting.

Kebanyakan piramida dibangun di tepi barat Sungai Nil karena matahari dianggap “mati” (tenggelam) di barat setiap harinya.

Piramida pertama tercatat dibangun pada tahun 2611 SM sebagai makan untuk Firaun Djoser.

Piramida pertama ini tidak memiliki sisi halus melainkan terdiri dari enam tingkat (undakan).

Piramida pertama tanpa undakan dibangun sekitar tiga puluh tahun kemudian.

Sekitar lima puluh tahun kemudian, piramida terbesar yang terletak di Giza mulai dibangun.

Piramida Giza merupakan pencapaian tenik luar biasa. Kompleks piramida dibangun dari sekitar dua juta blok batu, dengan setiap blok memiliki berat hingga lima belas ton.

Butuh waktu lebih dari 80 tahun untuk membangun tiga piramida yang terletak di Giza.



Bagaimanakah sejarah museum Louvre di Paris?

museum louvre

Louvre pada awalnya dirancang oleh seorang pria Perancis bernama Philip Augustus II pada abad ke-12.
Pada awalnya, Louvre dibuat sebagai benteng pertahanan.

Benteng ini lantas diperluas sedikit demi sedikit hingga menjadi istana tempat bersemayam raja-raja Perancis.

Pada tahun 1682, Louis XIV memutuskan pindah ke Istana Versailles sebagai tempat kediamannya sehingga Louvre berubah fungsi menjadi tempat penyimpanan berbagai koleksi kerajaan.

Selama Revolusi Prancis, Louvre diubah menjadi museum untuk menyimpan berbagai benda berharga.
Saat ini, terdapat hampir 35.000 objek dari tahun 6000 SM hingga abad ke-19 dipamerkan di area seluas 60.600 meter persegi.

Sejak tahun 2008, koleksi museum dibagi menjadi delapan kelompok besar: Egyptian Antiquities; Near Eastern Antiquities; Greek, Etruscan, and Roman Antiquities; Islamic Art; Sculpture; Decorative Arts; Paintings; Prints and Drawings.

Saat ini, Louvre menjadi salah satu museum terbesar dan paling banyak dikunjungi di dunia.

Monalisa, salah satu lukisan paling terkenal karya Leonardo Da Vinci disimpan di dalam museum ini.

Apa itu Hieroglif? Fakta & Sejarah Hieroglif Mesir Kuno

Hieroglif

Bahasa Mesir kuno yang memiliki hubungan dengan bahasa Semit kini sudah punah.

Orang Mesir saat ini berbahasa Arab. Namun, bahasa Mesir kuno telah digunakan selama lebih dari 3000 tahun dan memiliki sejumlah versi bentuk tertulis.

Apa itu Hieroglif?

Sistem penulisan yang digunakan di Mesir kuno dikenal sebagai hieroglifik (hieroglyphic) atau disebut pula hieroglif (hieroglyph).

‘Hieroglyph’ merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh orang-orang Yunani pada tahun 500 SM yang berasal dari kata ‘hieros’ yang berarti ‘suci’ dan ‘glypho’ yang berarti ‘mengukir’.

Orang Yunani menggunakan istilah ini karena mereka juga menggunakan huruf serupa untuk menulis teks suci mereka.

Hieroglif Mesir kuno terdiri dari berbagai gambar yang diukir di dinding monumen dan makam, serta dituliskan pada papirus.

Gambar-gambar pada hieroglif disusun untuk melambangkan huruf Mesir kuno.

Dengan kata lain, gambar yang membentuk huruf hieroglif mewakili suara suatu huruf.

Orang-orang yang diperbolehkan menulis dan membaca hieroglif Mesir kuno disebut sebagai ‘juru tulis’ yang memiliki kedudukan tinggi.

Orang-orang Mesir kuno percaya kemampaun juru tulis menuliskan hieroglif merupakan pemberian Thoth yang merupakan dewa kebijaksanaan.

Tanda baca hieroglif dibagi menjadi tiga kategori utama yaitu: logogram, merupakan tanda-tanda yang menggambarkan morfem; fonogram, merupakan tanda-tanda yang menggambarkan satu atau lebih suara; dan determinatif, merupakan tanda-tanda yang tidak mewakili suara dan morfem tetapi digunakan untuk memahami kumpulan tanda yang datang sebelumnya.

Seperti skrip lain dari periode Proto-Sinaitic, tulisan Mesir kuno hanya berupa konsonan.

Karena hanya berupa konsonan akan sulit mengucapkan suatu kata atau vokal apa yang mungkin digunakan diantara konsonan.

Untuk mensiasati hal ini, arkeolog memasukkan vokal dalam hieroglif secara artifisial.


Oleh karena itu, para arkeolog memutuskan menempatkan ‘a’ dan ‘e’ diantara konsonan, mengubah ‘y’ menjadi ‘i’, ‘w’ menjadi ‘u’, dan ‘a’ diganti ‘3’.

Misalnya, R’-mss, raja Dinasti ke-19, saat ini dikenal sebagai Rameses atau Ramses.

Tapi, menurut dokumen yang ditulis untuk pertukaran diplomatik antara Mesir dan Mesopotamia, nama itu kemungkinan besar diucapkan sebagai Riamesesa.

Sistem penulisan Mesir kuno terdiri dari sekitar 700 huruf. Hieroglif terutama digunakan untuk menulis teks keagamaan atau dokumen lain yang penting.

Pada awalnya, sebuah skrip sederhana dikembangkan yang disebut sebagai ‘hieratic’.

Skrip ini digunakan secara luas hingga sekitar 800 SM untuk penulisan teks agama, sastra, dan bisnis.
Pada sekitar tahun 700 SM, skrip dikembangkan lebih lanjut menjadi apa yang disebut ‘demotic’.

Hieroglif terus digunakan di Mesir sampai sekitar tahun 400 untuk kemudian digantikan oleh Koptik, bentuk lain dari bahasa tertulis.

Di kemudian hari, bahasa Arab menjadi bahasa lisan dan tulisan di Mesir sehingga pengetahuan kuno menulis dan membaca dalam simbol-simbol akhirnya terlupakan.

Misteri Terpecahkan

Para cendekiawan telah berusaha menafsirkan hieroglif Mesir kuno selama berabad-abad tetapi masih belum sepenuhnya berhasil.

Namun, ketika tentara Perancis sedang menginvasi Mesir, mereka menemukan Batu Rosetta pada tahun 1799 dan mulai terjadi terobosan.

Prasasti pada Batu Rosetta ditulis dalam tiga bahasa: pada bagian paling awal ditulis menggunakan hieroglif, bagian tengah ditulis dalam naskah demotic, dan di bagian bawah ditulis dalam koine Yunani dari periode Helenistik.

Skrip demotik dan bahasa Yunani merupakan sistem penulisan yang dikenal para ahli tentang Mesir kuno pada abad ke-19 sehingga membantu dalam memecahkan misteri hieroglif.

Jean-Francois Champollion, seorang Perancis, merupakan orang pertama yang berhasil memecahkan hieroglif.

Dia mampu menguraikan hieroglif dengan benar ketika mengunjungi Mesir untuk melihat sebuah ukiran kuil pada tahun 1828.

Sejarah Library of Congress, Perpustakaan Nasional Amerika

library_of_congress

Library of Congress (Perpustakaan Kongres) adalah perpustakaan riset milik Kongres Amerika Serikat.

Koleksi perpustakaan ini menempati tiga bangunan utama, Thomas Jefferson Building, John Adams Building, dan James Madison Memorial Building.

Library of Congress merupakan perpustakaan terbesar di dunia yang memuat koleksi jutaan buku, manuskrip, rekaman, foto, dan peta.
Semua koleksi perpustakaan dikelola oleh Office of the Librarian yang mengorganisasikan pemeliharaan dan semua aspek lain.

Kisah Library of Congress

Library of Congress didirikan pada tanggal 24 April 1800 di Gedung Capitol dengan persetujuan Presiden John Adams untuk memfasilitasi kerja dan penelitian yang dilakukan oleh kongres.

Pada awalnya, koleksi dibeli dari London dengan dana sebesar $ 5.000 dengan sebagian besar koleksi merupakan buku dan dokumen bertema hukum.

Thomas Jefferson memainkan peran penting dalam pendirian dan pengembangan perpustakaan ini.
Pada bulan Agustus 1814, pasukan Inggris menyerbu dan membakar Gedung Capitol, menghancurkan Library of Congress beserta dengan koleksinya.

Setelah kejadian tersebut, Thomas Jefferson menawarkan koleksi pribadinya yang telah dikumpulkannya selama 50 tahun.

Koleksinya meliputi buku-buku tentang berbagai terma seperti filsafat, sains, sastra, dan bahkan bahasa asing. Dia ditawari $ 23.950 untuk 6.487 buku koleksinya yang dibeli perpustakaan.

Nasib perpustakaan sempat terombang-ambing saat terjadi perbedaan pendapat antara pustakawan Smithsonian Institution, Charles Coffin Jewett, dan Sekretaris Smithsonian, Joseph Henry.

Jewett berkeinginan agar Smithsonian Institution menjadi perpustakaan nasional resmi, sedangkan Henry lebih memilih mengembangkan Library of Congress sebagai perpustakaan nasional.

Rupanya pendapat Joseph Henry yang lebih diterima. Henry tidak hanya memecat Jewett melainkan juga menghibahkan 40 ribu koleksi Smithsonian ke Library of Congress.

Ainsworth Rand Spofford menjadi Pustakawan Library of Congress pada tahun 1864. Dia sangat percaya pada filsafat Jefferson dan konsep universalitas bahwa semua subyek penting bagi Library of Congress.

Spofford juga mengupayakan United States Copyright of 1870 yang mewajibkan semua orang yang mengajukan hak cipta untuk mengirim dua salinan karyanya ke Library of Congress.

Perpustakaan segera dibanjiri buku, pamflet, peta, musik, cetakan, dan foto-foto, sehingga membutuhkan ruangan yang lebih besar.

Untuk memenuhi kebutuhan akan gedung baru, kongres menyetujui pembangunan gedung perpustakaan baru tepat di seberang plaza timur Capitol.

Gedung ini dibangun dalam gaya Renaisans Italia dan kemudian dinamakan Thomas Jefferson Building.
Bangunan ini dirancang oleh arsitek John L. Smithmeyer dan Paul J. Pelz.

Pembangunan selesai pada tahun 1897 bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan Spofford.
Seiring penambahan koleksi, gedung baru semakin menjadi kebutuhan. Kongres akhirnya membeli tanah di dekat banguanan Library of Congress dan menyetujui pembangunan Gedung Annex pada tahun 1938.

Gedung baru ini dibuka untuk umum pada tahun 1939, dan memiliki nama resmi John Adams Building sejak tahun 1980 untuk menghormati presiden yang pada tahun 1800 menandatangani akta pendirian Library of Congress.

Pada tahun 1957, Pustakawan Library of Congress, L. Quincy Mumford, memulai proses pembangunan gedung ketiga.

Gedung ketiga yang dinamakan James Madison Memorial Building ini dirancang oleh DeWitt, Poor, and Shelton, Associated Architects.

Pada tanggal 14 September 1987, Presiden Ronald Reagan menunjuk James Hadley Billington sebagai Pustakawan Library of Congress ke-13.

Pada tahun 1991, Billington mempelopori penggunaan internet untuk menghubungkan Library of Congress dengan lembaga-lembaga pendidikan di seluruh AS.

Pada bulan November 2005, Library of Congress mengumumkan niatnya untuk meluncurkan Perpustakaan Digital Dunia, dengan mendigitalkan semua koleksinya.

Saat ini, Library of Congress memiliki sekitar 103 juta koleksi yang meliputi buku, film, peta, foto, musik, naskah, dan grafis.

Koleksi ini berasal dari seluruh dunia dan terdiri dari 450 bahasa.

Apa itu Tembok Berlin? Fakta, Sejarah & Informasi Lainnya

Tembok Berlin

Tembok Berlin dibangun oleh Republik Demokratik Jerman (GDR) atau Jerman Timur pada tahun 1961.

Tembok ini didirikan untuk memisahkan sekaligus mengisolasi Berlin Barat, wilayah yang dikontrol oleh Perancis, Amerika, dan Inggris.

Tembok Berlin berdiri sampai tahun 1989, sebelum akhirnya diruntuhkan seiring dengan keruntuhan Tirai Besi Uni Sovyet.

Tembok ini sering digunakan sebagai contoh isolasionisme ekstrim dan menjadi pukulan diplomatik serius bagi hubungan antara Soviet dengan seluruh dunia.

Setelah Perang Dunia II, Jerman diduduki oleh Dewan Pengawas Sekutu sementara dilakukan upaya stabilisasi dan pembangunan kembali.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Uni Soviet diberi kontrol atas sebagian Jerman yang kemudian dikenal sebagai Jerman Timur, sementara kekuatan-kekuatan non-komunis mengontrol Jerman Barat.
Berlin, sebuah kota besar yang terletak di Jerman Timur juga dibagi menjadi dua bagian.

Adanya wilayah yang dikontrol sekutu di tengah-tengah Jerman Timur membuat semua pihak berada dalam situasi yang tidak nyaman.

Jerman Timur takut bahwa kekuatan Barat mungkin mencoba mengambil alih Jerman Timur, melalui Berlin Barat yang dikusai sekutu.

Di lain pihak, sekutu khawatir terhadap keselamatan penduduk dan pekerja di Berlin Barat, wilayah yang berada di tengah-tengah Jerman Timur.

Akses ke Berlin telah dibatasi sebelumnya, terutama pada tahun 1948, ketika beberapa negara Barat dipaksa menggunakan angkutan udara untuk memasok berbagai kebutuhan ke Berlin Barat.

Sebagian warga Jerman Timur juga melihat Berlin Barat sebagai wilayah penuh harapan, berusaha menyeberang kesana untuk mencari perlindungan dan kehidupan yang lebih baik.

Pemerintah Jerman Timur segera menyadari bahwa mereka mulai kehilangan kontrol atas warga negara mereka dan mulai membangun tembok untuk memblokade Berlin Barat.

Tembok Berlin dirancang untuk meniadakan akses ke Berlin Barat dari Jerman Timur. Tembok ini juga membuat sulit bagi orang untuk keluar dari Berlin Barat karena harus melewati serangkaian peemeriksaan ketat.

Berbagai negosiasi diplomatik telah dilakukan sebagai respon atas Tembok Berlin yang melibatkan beberapa tokoh politik terkenal, termasuk Presiden Kennedy.

Pada tahun 1963, Kennedy menyampaikan pidato terkenal yang menyatakan solidaritas kepada penduduk Berlin Barat dan menyatakan bahwa Berlin Barat merupakan pulau demokrasi dan kebebasan di lautan komunisme.

Tembok Berlin meminta banyak nyawa, dengan kematian pertama terjadi pada tahun 1961 ketika Ida Siekmann melompat keluar dari jendela lantai tiga untuk sampai ke Jerman Barat.

Pada tahun 1989, seiring dengan jatuhnya komunisme, warga di kedua sisi Berlin bekerja sama untuk meruntuhkan tembok tersebut.

Keruntuhan Tembok Berlin adalah peristiwa monumental dan sering digunakan pula sebagai simbol runtuhnya komunisme.

Apa itu Menara London? Fakta, Sejarah & Informasi Lainnya

menara london 


Menara London (Tower of London) adalah kompleks istana bersejarah yang terletak di tepi Sungai Thames di London, Inggris.

Dalam sejarahnya, Menara London memiliki berbagai fungsi historis, mulai dari penjara untuk tahanan berpangkat tinggi seperti Elizabeth I, hingga menjadi rumah permanen untuk Crown Jewels of England.

Saat ini, kompleks menara terbuka untuk pengunjung dengan sejumlah pajangan benda historis sehingga bisa dinikmati khalayak.

Nama resmi dari Menara London adalah Her Majesty’s Royal Palace dan Fortress the Tower of London, meskipun nama ini tidak terlalu tepat karena sebenarnya terdapat beberapa menara di kompleks tersebut.

Salah satu menara yang paling terkenal adalah White Tower, yang dibangun oleh William Sang Penakluk pada tahun 1078.

Bangunan benteng lantas ditambahkan oleh Richard si Hati Singa dan Henry III, sehingga menciptakan kompleks dinding (benteng) dan menara seperti yang bisa dilihat saat ini.

Henry III juga menggunakan kompleks menara sebagai Royal Residence, meskipun tidak lagi digunakan untuk tujuan ini.

Menara London merupakan salah satu benteng paling terkenal di London karena sejarah panjang yang dimilikinya.

Kompleks ini mungkin paling dikenal karena fungsinya sebagai penjara dan tempat eksekusi bagi tahanan berpangkat tinggi.

Banyak tahanan dibawa ke Menara melalui Gerbang Pengkhianat (Traitor’s Gate), sebuah pintu masuk melalui Sungai Thames sehingga tidak menarik perhatian publik.

Banyak tahanan menghabiskan waktu yang lama di menara, dengan sejumlah tulisan dan gambar mereka dari periode tersebut turut dipamerkan di sana.

Hukuman gantung biasanya dilakukan di Tower Hill, sebuah lokasi yang lebih tinggi di barat laut kompleks.
Sejumlah hukuman mati dilakukan dalam kompleks menara. Hukuman mati untuk Anne Boleyn, misalnya, dilakukan di Menara Hijau.

Dinding kompleks pada suatu masa juga pernah digunakan untuk memamerkan kepala penjahat yang dieksekusi, praktek yang umum dilakukan di Abad Pertengahan.

Pada tahun 1300-an,Menara London juga menjadi tempat resmi untuk Crown Jewels. Tempat ini juga sempat digunakan sebagai sejenis kebun binatang dan gudang senjata.

Uang dan emas batangan juga tersimpan di sana, mungkin karena tempatnya yang dinilai sangat aman.
Dua fitur dari Menara sering menjadi perhatian banyak tamu. Salah satunya adalah penjaga tradisional, Beefeaters, yang bertanggung jawab menjaga kompleks dan melayani para pengunjung. Beefeaters sering pula menjadi pemandu tur untuk wisatawan.

Ciri khas lain adalah adanya burung gagak yang ditemukan di Menara London. Burung ini dikatakan sebagai simbol dari Kerajaan Inggris. Legenda menyatakan Kerajaan akan runtuh jika burung gagak terbang meninggalkan menara.

Apa itu Gladiator? Fakta, Sejarah & Informasi Lainnya

Gladiator adalah petarung profesional di Romawi Kuno yang berpartisipasi dalam pertarungan terorganisir untuk tujuan hiburan umum.
Pertarungan ini biasanya dipentaskan di arena besar yang disaksikan banyak penonton.

Gladiator banyak dijadikan tema dalam berbagai budaya populer modern termasuk film dan komik.
Seorang gladiator di Roma bisa berasal dari berbagai kalangan, di antaranya budak, penjahat yang sudah dihukum, atau tawanan perang.
Gladiator biasanya dibeli dari orang-orang yang mengkhususkan diri dalam pelatihan dan pengelolaan gladiator.

Namun, gladiator juga bisa berasal dari orang bebas yang memang memutuskan untuk menjadi seorang petarung.
Pada masa itu terdapat pula gladiator wanita meski dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan laki-laki.
Pertarungan gladiator biasanya menjadi peristiwa besar. Sebelum dimulai, penonton akan dihibur dengan pertarungan hewan atau eksekusi publik.
Saat bertarung, gladiator bisa melawan sesama gladiator lain atau melawan berbagai binatang buas seperti singa.

Meskipun pertarungan bisa berlangsung sengit, kematian sebenarnya relatif jarang terjadi.
Banyak biaya harus dikeluarkan untuk melatih seorang gladiator, sehingga sayang jika gladiator harus mati dalam sekali pertarungan.

Namun, ketika seorang gladiator menunjukkan sikap pengecut dan tampil tidak maksimal, maka kematian biasanya akan menjadi akhir bagi mereka.

Bukti sejarah menunjukkan bahwa awal pertarungan gladiator dimulai sekitar abad ke-3 SM.
Pada abad ke-2 M, pertandingan gladiator telah menjadi peristiwa besar di Roma dengan berbagai acara juga diadakan untuk menarik perhatian penonton.
Pada abad ke-4 M, gladiator sebagian besar telah lenyap dari budaya Romawi.

Gladiator memiliki posisi menarik dalam masyarakat Romawi. Sementara dianggap rendah sebagai budak, mereka juga dihormati sebagai petarung berbakat dan terampil.

Gladiator dibayar untuk semua pertarungan yang mereka lakukan dan beberapa diantaranya mampu membeli jalan menuju kebebasan.
Banyak gladiator menjadi selebriti dan bekerja sebagai pengawal setelah masa bertarung mereka berakhir.

Sejarah Colloseum Roma dan Fakta-faktanya

Sejarah Colosseum

Sejarah Colosseum – Fakta dan Informasi
Isi dari artikel ini memberikan fakta-fakta menarik dan informasi yang berkaitan dengan Sejarah Colosseum. Persepsi kita mungkin yang memerangi gladiator dimulai dengan Colosseum yang mampu memerangi tahap rumit dan terorganisir antara ratusan gladiator menggunakan berbagai gaya bertarung. Persepsi ini tidak benar. Permainan gladiator dimulai di Roma lebih dari 300 tahun sebelum Colosseum dibangun. Colosseum tidak ada selama kehidupan banyak dari Roma yang paling terkenal seperti diktator Julius Caesar dan Mark Antony. Baik itu Colosseum dibangun selama pemerintahan kaisar seperti Augustus, Tiberius, Nero, Caligula atau Claudius. Kita harus melihat kembali sebelum Colosseum Roma sebenarnya dibangun untuk mendapatkan wawasan tentang sejarah Colosseum dan mengapa Arena mengerikan Kematian yang pernah dibangun. Skala Games gladiator meningkat dari hanya sejumlah kecil peserta ke nomor besar gladiator terlihat dalam kacamata Romawi Colosseum ditonton oleh hingga 80.000 orang. Sejarah Colosseum.
Sejarah Colosseum – Perjuangan gladiator Pertama
Sejarah Colosseum dimulai di Roma ketika melawan gladiator pertama tercatat adalah dipentaskan di 264AD. Decimus Junius Brutus Scaeva mengenakan tempur gladiator untuk menghormati memori dari almarhum ayahnya yang adalah seorang konsul Junius Brutus bernama D. Pera. Tiga pasang budak, yang dipilih dari antara 22 tawanan perang, dipilih untuk melawan. Perjuangan gladiator pertama terjadi di Boarium Forum, sebuah pasar ternak, terletak di dekat Sungai Tiber antara Capitoline, bukit-bukit Palatine dan Aventine. Karena ini adalah pemakaman seorang bangsawan terkemuka dan diadakan di sebuah ruang publik, acara ini mungkin telah menarik kerumunan besar. Ini memerangi gladiator pertama adalah gagasan cerdas karena juga membawa prestise politik untuk keluarga mereka ¹ nama. Jadi sejarah pertempuran gladiator dan oleh karena itu Colosseum adalah berkaitan dengan pemakaman. Sejarah Colosseum.
Sejarah Colosseum – The Funeral Romawi
Mengapa Sejarah memerangi Colosseum dan gladiator berhubungan dengan pemakaman Romawi, apa hubungannya?Agama Romawi berkisar menyembah berbagai dewa dan dewi dan keyakinan mereka di akhirat. Roma percaya bahwa pengorbanan manusia di pemakaman orang yang meninggal itu akan menenangkan dewa-dewa kafir dan memastikan pintu masuk ke akhirat memuaskan. Kebiasaan sebelumnya mengorbankan tahanan di makam prajurit atau bangsawan diikuti oleh Roma. Upacara terhubung dengan orang mati berlangsung selama sembilan hari setelah pemakaman, pada akhir waktu yang mengorbankan dilakukan. Bangsa Romawi percaya bahwa “jiwa-jiwa orang mati yang propitiated oleh darah manusia …” Persiapan untuk upacara pemakaman Romawi terlibat tawanan atau budak yang dibeli, dilatih untuk membunuh dan kemudian dikorbankan selama ritual pemakaman. Seram ritual, atau upacara kurban, adalah disebut munus – tugas dibayarkan kepada nenek moyang mati oleh keturunannya, dengan maksud menjaga hidup ingatannya. Pada upacara ini budak atau pelayan menghadiri pemakaman berpakaian seperti Pluto atau Charon yang dewa-dewa orang mati. Para dewa Charon mengangkut mati di Styx dan seorang pembantu, memainkan peran Charon, simbolis terbawa tubuh para gladiator mati selama upacara keagamaan. Simbolisme ini dialihkan ke Colosseum Romawi ketika gladiator tewas dikawal oleh seorang tokoh menggambarkan Charon dari arena. Sejarah Colosseum.
Asal dan Sejarah Colosseum – The R ise Games Gladiator
Perjuangan gladiator pertama sukses sehingga aristokrat Romawi segera ditiru ide. Game pemakaman ini, atau Munera, diadakan setiap tahun atau setiap lima tahun untuk tujuan menjaga memori orang mati masih hidup. Peristiwa tumbuh lebih besar dan lebih rumit dan di pemakaman P. Licinius Crassus, yang telah Pontifex Maximus seratus dua puluh gladiator bertempur dan permainan pemakaman dirayakan selama tiga hari, pada akhir suatu perjamuan yang diberikan publik di forum . Keluarga Romawi terkemuka bersaing terhadap satu sama lain untuk menghasilkan permainan terbaik. Apa yang dimulai dengan Decimus Junius Brutus Scaeva pengorganisasian tiga pertandingan sebagai permainan pemakaman berubah menjadi pertunjukan publik. Yang diselenggarakan oleh Julius Caesar, pada kematian putrinya Julia, ditampilkan 320 pertandingan gladiator dipasangkan. Sejarah Colosseum.
Asal, Sejarah Arena kayu dan Konsep Colosseum
Sejarah dan konsep Colosseum tumbuh dari kebiasaan game pemakaman. Permainan pemakaman diselenggarakan sebagai peristiwa publik oleh bangsawan Romawi yang kaya dan bangsawan. Permainan Gladiator yang populer dengan ‘gerombolan’. Pada awalnya game gladiator, atau memerangi, diadakan di arena kayu kecil. Kata “arena” berarti pasir, referensi ke lapisan tebal pasir di lantai untuk tujuan menyerap darah. Tetapi karena popularitas permainan tumbuh amphitheatres besar dibangun ke rumah permainan. Para amphitheatres itu bulat atau oval. Desain mereka diambil dari bergabung dengan dua teater setengah lingkaran kayu bersama-sama (kata “amphi” berarti ‘kedua belah pihak’).
Sejarah Amphitheatre Batu Pertama di Roma
Amfiteater yang paling penting, sebelum ke Colosseum, adalah batu pertama yang dibangun amfiteater di Roma yang disebut Amphitheatre dari Statilius Taurus. Dibangun di 29 SM, di Campus Martius, oleh konsul Titus Statilius Taurus di masa Kaisar Agustus. Amfiteater ini cukup kecil dan dalam rangka untuk menenangkan Pleb Kaisar Nero membangun, jauh lebih besar kayu, amfiteater disebut Neronis Amphitheatrum di 57AD. Kedua amphitheatres benar-benar hancur di 64AD karena Kebakaran Besar Roma.
Asal dan Sejarah Colosseum – Dari Agama Acara Politik
Awalnya penyediaan Games gladiator dipandang sebagai metode untuk menyenangkan dewa-dewa Romawi dan menghindari Roma dari bencana. Bangsa Romawi yang bertanggung jawab untuk pementasan acara seperti tumbuh dalam popularitas, sehingga ‘permainan’ menjadi peristiwa politik yang menonjol Roma bisa mendapatkan popularitas dengan mafia. Pada abad pertama Masehi menyediakan permainan gladiator bahkan menjadi persyaratan dari beberapa kantor publik. Itu tidak lama sebelum konsep arena batu permanen lahir yang akan menjadi dikenal sebagai Colosseum. Sejarah Colosseum.
Sejarah Colosseum – Vespasianus dan Amphitheatre Flavianus (Colosseum)
Pemerintahan yang mengerikan dari Kaisar Nero dan pembakaran Roma menyebabkan Perang Saudara. Gejolak itu berakhir ketika Vespasianus menjadi kaisar. Vespasianus mendirikan dinasti Flavianus, disebut demikian karena semua Kaisar dari dinasti Flavianus menanggung nama Flavius. Setelah kematian Nero dan semangat kepercayaan dari warga negara Romawi adalah di semua waktu rendah. Vespasianus harus mendapatkan dukungan kembali dari masyarakat.Idenya adalah untuk menghancurkan istana Nero dan membangun sebuah arena permanen dirancang sebagai sebuah amfiteater besar untuk perumahan gladiator gratis game dan hiburan lainnya untuk hiburan dari ‘gerombolan’, yang Pleb.Istana Nero Domus Aurea disebut (Latin untuk “Golden House”) dan sebuah vila serambi besar yang indah. Pembangunan ‘Amphitheatre Flavianus’ dimulai pada c70AD.
Sejarah Colosseum – Para Amphitheatre Flavianus adalah Disebut Colosseum
Colosseum awalnya disebut Amphitheatre yang Flavianus. Nama asli dari Amphitheatre Flavianus diberikan karena itu sedang dibangun oleh Titus Flavius Vespasianus (Kaisar Vespasianus) yang mendirikan Dinasti Flavianus. Ia segera diberi nama Colosseum yang diambil dari makna kolosal ‘colosseus’ kata Latin. Ini mengacu pada patung raksasa dari Kaisar Nero yang sebelumnya telah didirikan di dekat lokasi Colosseum. Ini patung Nero, diyakini telah dilemparkan di perunggu, diukur 100 sampai 120 kaki Romawi (37m) tinggi dan telah menjadi tengara di pusat kota Roma. Sejarah Colosseum.
Sejarah Colosseum – The Pembangunan Colosseum
Colosseum akan menjadi simbol mungkin, kekayaan dan kekuasaan Kekaisaran Romawi. Konstruksi dimulai pada c70AD dan dibiayai dari hasil yang diperoleh dari Romawi pemecatan Yerusalem. Kampanye yang berhasil melawan Yudea diperintah oleh Vespasianus dan dipimpin oleh putranya, Titus . Colosseum waktu kurang dari 10 tahun untuk membangun, suatu prestasi luar biasa bagi para insinyur yang sangat baik dan terkenal mereka keterampilan teknik. Arsitektur dari Colosseum Roma menggambarkan penggunaan salah satu penemuan paling terkenal Roma – beton. Kaisar Vespasian meninggal pada tanggal 23 Juni 79 dan tidak pernah melihat Colosseum selesai. Pada tahun 81 Kaisar Titus didedikasikan Colosseum di kota Roma. Sejarah Colosseum.
Sejarah Colosseum dan Kaisar Romawi
Banyak Kaisar Romawi menikmati kacamata bahwa Colosseum harus menawarkan dan banyak permainan gladiator dibiayai oleh kaisar sendiri. Sejarah arena berdarah terus melalui berbagai pemerintahan kaisar, munculnya agama Kristen baru, cerita-cerita horor dari kematian para martir Kristen di Colosseum, perkelahian Gladiator dan pembunuhan ribuan binatang eksotis di Roma Kuno. Bahkan ada seorang Kaisar yang mengambil kesenangan besar dalam berpartisipasi dalam permainan gladiator digelar di Colosseum – Kaisar Commodus. Commodus adalah Kaisar ditampilkan dalam film Gladiator Russell Crowe. Kaisar Romawi dan Colosseum memainkan bagian besar dalam sejarah Penganiayaan orang Kristen .
Sejarah Colosseum - Telemachus dan Akhir Games gladiator
Permainan gladiator di Colosseum berakhir pada masa pemerintahan Kaisar Honorius dari. Stilicho telah mengalahkan Goth di Verona pada bulan Juni 403, itu adalah kemenangan Romawi terakhir, dan itu dirayakan oleh kemenangan Romawi terakhir yang diikuti oleh game gladiator di Colosseum. Di tengah pertumpahan darah terdengar suara penawaran itu untuk berhenti dalam nama Kristus, dan antara pedang ada seorang biarawan terlihat berdiri sambil mengangkat tangannya dan menjaga kembali pukulan. Ada teriakan marah, dan dia dirajam sampai mati oleh ‘gerombolan’ marah dan membunuh.Ditemukan bahwa dia adalah seorang biarawan Mesir bernama Telemachus. Kematian Telemachus dimasukkan untuk memerangi gladiator. Ras kereta dan permainan terus tetapi olahraga yang mengerikan kematian dan darah berakhir selamanya. Perjuangan gladiator yang terakhir diketahui di Colosseum Roma karena itu terjadi selama pemerintahan Honorius. Kaisar Honorius , akhirnya memutuskan akhir kontes gladiator pada 399 AD. Kompetisi terakhir yang diketahui gladiator di kota Roma terjadi pada tanggal 1 Januari 404 Masehi. Kantung Roma terjadi pada tanggal 24 Agustus, 410 ketika kota itu diserang oleh Visigoth, yang dipimpin oleh Alaric I. ibukota Romawi sudah pindah ke kota Italia dari Ravenna oleh Honorius, setelah Visigoth masuk Italia. Para Visigoth menghancurkan banyak dari saluran air yang mengarah ke Roma. Tanpa pasokan segar air kota tidak bisa lagi berfungsi. Bangsa Romawi melarikan diri dari kota – hari kemuliaan Roma selesai. Sejarah Colosseum.
Sejarah Modern dari Colosseum
Sejarah Colosseum bergerak ke amfiteater jatuh ke penurunan. Dinding luar dilucuti dari marmer dan bahkan kram besi telah dihapus dan digunakan untuk membuat senjata (lubang kiri di Colosseum bisa dilihat hari ini). Colosseum telah menggunakan berbagai dari gelandangan perumahan untuk menyediakan tempat berlindung bagi binatang. Menggunakan perumahan termasuk, lokakarya, tempat untuk ordo religius, benteng, tambang dan sebagai sebuah kuil Kristen. Hari ini hari kemuliaan dari Colosseum telah kembali – jumlah pengunjung dan wisatawan ke Colosseum diperkirakan lebih dari 5 juta per tahun, semua tertarik dalam sejarah yang mengerikan dari Colosseum.
Sejarah Colosseum
Isi dari kategori Sejarah Colosseum pada kehidupan di Roma Kuno memberikan rincian pendidikan gratis, fakta dan informasi untuk referensi dan penelitian sejarah untuk sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan pekerjaan rumah. Lihat Peta Situs Colosseum untuk pencarian yang komprehensif pada kategori yang berbeda yang menarik yang berisi sejarah, fakta dan informasi tentang Roma Kuno. Sejarah Colosseum.
Fakta tentang Colosseum Roma
Fakta 1 Ketika pertama kali dibangun itu awalnya disebut Amphitheatre Flavianus, setelah Dinasti Flavianus dari Kaisar termasuk Vespasianus , Titus danDomitianus . 
Fakta 2 Nama ‘Colosseum’ berasal dari makna kolosal ‘colosseus’ kata Latin. Ini mengacu pada patung raksasa dari Kaisar Nero yang sebelumnya telah didirikan di dekat lokasi Colosseum. 
Fakta 3 Mencakup amphitheatre yang besar dan luas 6 hektar
Fakta 4 Masuk ke game gratis. Amfiteater besar memiliki kapasitas diperkirakan antara 50.000 dan 80.000 Roma 
Fakta 5 Luar lingkaran ukuran 545 meter (1.788 kaki). Ini adalah 50 meter (187 kaki), 189 meter (615 ft) panjang dan 156 meter lebar 510 kaki. Dimensi dari Colosseum 
Fakta 6 Daerah di bawah Colosseum disebut Hypogeum (bawah tanah berarti).Hypogeum terdiri dari dua tingkat jaringan terowongan bawah tanah dan 32 kandang hewan. Itu 80 poros vertikal yang menyediakan akses cepat ke arena untuk hewan dan pemandangan. 
Fakta 7 Para Kaisar Domitianus , anak muda dari Vespasianus menambahkan Hypogeum dan juga galeri di bagian atas Colosseum untuk meningkatkan kapasitas tempat duduk nya. 
Fakta 8 Colosseum terletak di pusat kota Roma, Italia (Piazzale del Colosseo, Roma).Lokasi absolut adalah 41 derajat lintang dan bujur derajat 12. 
Fakta 9 Ada 36 pintu perangkap di Arena memungkinkan untuk efek khusus yang rumit
Fakta 10 Hewan-hewan ditampilkan dan dibunuh di teater diangkut dari setiap sudut dari kekaisaran Romawi yang mencerminkan skala dan lingkup provinsi Romawi.Hewan Liar di Colosseum 
Fakta 11 Para liar dan hewan eksotis yang termasuk singa, harimau, hyena, kuda nil, badak itu, buaya, burung unta, antelop, beruang, dan zebra 
Fakta 12 Ada lebih dari 20 jenis yang berbeda dari Gladiators
Fakta 13 Colosseum Roma digunakan untuk pementasan berbagai acara termasuk perkelahian gladiator, menampilkan hewan liar, hiburan teater, eksekusi, upacara keagamaan, pertempuran laut mengejek dan kembali bermain kemenangan Romawi yang terkenal. 
Fakta 14 Colosseum dibangun karena beberapa alasan:
  • Sebagai hadiah untuk Warga Romawi, meningkatkan popularitas dari dinasti Flavianus
  • Pementasan berbagai bentuk hiburan di tujuan dibangun batu amfiteater, menciptakan pengalihan untuk Pleb menganggur dan sulit diatur
  • Untuk memanfaatkan dan menampilkan teknik rekayasa terbaru Romawi menunjukkan kepada dunia kekuatan Roma
Fakta 15 Kaisar mengambil posisi terkemuka di kotak kekaisaran disebut pulvinar yang terletak di podium (yang berarti tempat kehormatan) yang seperti teras dan sekitar 15 kaki mengangkang lebar pusat sumbu minor arena di sisi utara .Duduk di Colosseum 
Fakta 16 Amphitheatre Flavianus dibangun dari travertine di luar dan tufa dan batu bata di pedalaman. Tiang utama dibangun dari balok-balok marmer. 
Fakta 17 Dalam pembangunan Colosseum para budak melakukan kerja manual dan tim pembangun Romawi profesional, insinyur dan dekorator melakukan tugas terampil. 
Fakta 18 Colosseum terdiri dari empat lantai. Lantai tiga pertama telah tinggi, pintu melengkung dirancang dengan tingkatan ionik, kolom Doric dan Corinthian . 
Fakta 19 Sebuah Retractable Tenda disebut Velarium di Colosseum Roma yang disediakan penutup dan keteduhan. Kurung didukung 240 tiang kayu yang digantung awning kanvas. 
Fakta 20 Ada 76 pintu masuk yang bernomor tetapi ada tambahan empat tambahan pintu masuk besar yang tidak bernomor. Colosseum pintu masuk dan keluar 
Fakta 21 Tiket dibagikan untuk menunjukkan, masing-masing ditandai dengan nomor kursi, nomor tier dan nomor pintu masuk. Permainan perdana di Colosseum berlangsung lebih dari 100 hari. 
Fakta 22 Pada akhir hari para gladiator yang terbunuh diseret melalui Libitinensis Porta (Gerbang Kematian) ke Spoliarium mana tubuh ditelanjangi dan senjata dan baju besi yang diberikan kepada lanista mati gladiator itu. 
Fakta 23 Arena itu 287 kaki panjang dan 180 kaki lebar. Arena tertutup dengan 15cm pasir. 
Fakta 24 Ada berbagai pintu masuk / keluar dari arena. Para Sanavivaria Porta adalah Gerbang Kehidupan di mana mereka yang telah dikalahkan, tetapi terhindar akan keluar, yang Libitina Porta adalah Gerbang Kematian atau Eksekusi dan Triumphalis Porta dimana pemenang akan keluar arena. 
Fakta 25 Bisellium itu kaya dihiasi kursi kehormatan di game. Hal itu disebut demikian karena ada ruang untuk dua orang di atasnya, meskipun hanya satu duduk di sana, biasanya Kaisar. 
Fakta 26 Kaisar Romawi 42 menyaksikan pembantaian di amphiteater
Fakta 27 Sebuah 700.000 orang diperkirakan tewas di arena berdarah
Fakta 28 Eksekusi dari Kristen atau Penjahat disediakan hiburan siang populer.
Fakta 29 Sebanyak 5000 hewan dibantai dalam satu hari – hewan liar tewas ke titik kepunahan. Lihat Hewan Liar di Colosseum 
Fakta 30 Amphitheatre Flavianus besar waktu kurang dari 10 tahun untuk membangun

SISTEM DIGESTI MANUSIA

Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.
Secara spesifik, sistem pencernaan berfungsi untuk mengambil makanan, memecah nya menjadi molekul nutrisi yang lebih kecil, menyerap molekul tersebut ke dalam alirah darah, kemudian membersihkan tubuh dari sisa pencernaan.
organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok:
  • Saluran pencernaan
Saluran pencernaan merupakan saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.
  • Organ pencernaan tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.

Digestive system diagram numbered.svg Diagram sistem pencernaan
  1. Kelenjar ludah
  2. Parotis
  3. Submandibularis (bawah rahang)
  4. Sublingualis (bawah lidah)
  5. Rongga mulut
  6. Amandel
  7. Lidah
  8. Esofagus
  9. Pankreas
  10. Lambung
  11. Saluran pankreas
  12. Hati
  13. Kantung empedu
  14. duodenum
  15. Saluran empedu
  16. Kolon
  17. Kolon transversum
  18. Kolon ascenden
  19. Kolon descenden
  20. Ileum
  21. Sekum
  22. Appendiks/Umbai cacing
  23. Rektum/Poros usus
  24. Anus

SISTEM RESPIRASI MANUSIA

Pengertian respirasi (pernafasan) adalah proses pengambilan gas oksigen dari lingkungan dan pengeluaran karbon dioksida dari dalam tubuh makhluk hidup. Bernafas merupakan salah satu ciri utama makhluk hidup. Proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida berlangsung secara difusi. Oksigen akan menuju semua sel dalam semua jaringan melalui alat-alat pernafasan.

Di dalam sel-sel tersebut gas oksigen menuju mitokondria untuk melakukan respirasi seluler. Respirasi seluler adalah proses pemecahan glukosa untuk menghasilkan energi melalui proses glikolisis, siklus krebs dan transport elektron. Reaksi pemecahan glukosa membutuhkan glukosa dan oksigen sehingga mampu menghasilkan energi, air, dan gas karbondioksida.
Sistem respirasi manusia dapat berlangsung berkat keberadaan alat-alat pernafasan. Alat pernafasan manusia terdiri dari rongga hidung, faring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Bila salah satu organ pernafasan tidak mampu berfungsi secara normal maka bisa mempengaruhi kerja sistem pernafasan secara umum. Berikut ini penjelasan daftar nama alat pernafasan beserta fungsinya.

1. Rongga mulut
Di dalam rongga mulut terdapat selaput lendir dan rambut yang berfungsi untuk menahan kontaminasi benda-benda asing, misalnya debu dan kuman, yang ikut masuk ke dalam rongga hidung. Selain itu, rongga mulut manusia juga memiliki konka yang mengandung banyak kapiler darah sehingga dapat menghangatkan udara yang akan masuk ke dalam sistem pernapasan.


2. Pangkal tenggorokan (Faring)
Faring merupakan pertemuan antara saluran pernafasan (nasofarings) di bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) di bagian belakang. Saluran nafas akan terbuka ketika manusia berbicara, oleh karena itu jika kita makan sambil berbicara mungkinkan makanan masuk ke dalam saluran pernafasan.
Jika makanan masuk ke dalam saluran pernafasan, biasanya saluran pernafasan akan terangsang dan berusaha mengeluarkan makanan tersebut lewat hidung. Bentuknya adalah peristiwa tersedak. Pada bagian belakang farings terdapat laring (tekak). Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis). Bila pita suara bergetar karena masuknya udara pada faring, maka akan menimbulkan suara.

3. Batang tenggorokan (trakea)
Batang tenggorokan berupa cincin-cincin tulang rawan yang memiliki silia-silia pada dinding di dalamnya. Silia-silia ini berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang ikut masuk ke dalam saluran pernafasan. Sebagian trakea terletak di leher dan sebagian lagi terletak di rongga dada. Batang tenggorokan pada orang dewasa memiliki panjang sekitar 10 cm.

4. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus hampir sama dengan trakea. Bronkus kanan dan bronkus kiri masing-masing bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus yang merupakan salah satu bagian paru-paru.

5. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di bagian bawah berbatasan dengan diafragma, sedangkan di depan dan di samping dibatasi oleh tulang rusuk. Diafragma adalah pembatas antara rongga perut dengan rongga dada. Paru-paru kanan (pulmo dekster) terdiri dari 3 lobus. Sedangkan paru-paru kiri (pulmo sinester) terdiri dari 2 lobus.

Paru-paru manusia terbungkus oleh dua selaput, yaitu pleura dalam (pleura visceralis) dan pleura luar (pleura parietalis). Pleura dalam langsung menyelimuti paru-paru, sedangkan pleura luar bersebelahan dengan tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat rongga tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat rongga yang berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru.
Paru-paru tersusun atas bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Alveolus adalah kantung udara yang terdapat pada ujung-ujung bronkiolus. Alveolus memiliki selaput tipis dan pada permukaannya banyak terdapat muara kapiler darah, oleh karena itu dapat berlangsung pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida secara difusi.

Cara Menjaga Kesehatan Organ Pernafasan

Untuk menjaga kesehatan fungsi alat-alat pernafasan, manusia membutuh udara segar yang kaya oksigen dan menghindari polusi udara. Asap rokok dan asap kendaraan bermotor merupakan penyebab paling umum mengapa banyak manusia mengalami gangguan fungsi pernafasan. Oleh karena itu, kita perlu memakai masker (penutup mulut dan hidung) ketika sedang menjalani aktifitas di luar ruangan.
Usaha menjaga kesehatan organ pernafasan lainnya adalah menghindari kontak pertukaran udara dengan penderita penyakit yang bisa ditularkan melalui udara, misalnya penyakit TBC. Kebiasan buruk begadang dan mengkonsumsi minuman beralkohol juga ditengarai berpengaruh terhadap kerusakan fungsi jantung dan paru-paru. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan Anda dalam usaha menjaga kesehatan fungsi pernafasan.

SISTEM KOORDINASI

A. Pendahuluan
Dalam sistem koordinasi diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinasi dapat berlangsung, yaitu reseptor, konduktor, dan efektor.
1. Reseptor
Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Bagian yang berfungsi sebagai penerima rangsangan tersebut adalah indra.
2. Konduktor
Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan. Bagian tersebut adalah sel – sel saraf (neuron) yang membentuk sistem saraf. Sel – sel saraf ini ada yang berfungsi membawa rangsangan ke pusat saraf ada juga yang membawa pesan dari pusat saraf.
3. Efektor
Efektor adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar (baik kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin). Keterkaitan ketiga komponen tersebut dapat kita buat skema sederhana seperti berikut.
Nah, dari skema di atas tampak jelas bahwa antara sistem saraf dan indra sangat erat kaitannya dalam sistem koordinasi. Berikut ini akan kita bahas mengenai sistem saraf dan indra tersebut.
B. Sistem Saraf
Sebagai sistem koordinasi, sistem saraf mempunyai fungsi:
  • Pengendalian kerja alat – alat tubuh agar bekerja serasi.
  • Alat komunikasi antara tubuh dengan lingkungan di luar tubuh, yang dilakukan oleh ujung saraf pada indra, dan lingkungan dalam tubuh.
  • Pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran. Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka sistem saraf tersusun oleh berbagai organ, jaringan dan juga komponen terkecil yaitu sel.
1. Sel Saraf
Sistem saraf tersusun oleh komponen – komponen terkecil yaitu sel – sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian utama yaitu badan sel, dendrit dan neurit (akson). Lihat Gambar 3.1
a. Badan Sel
Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut – serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma. Pada umumnya sebuah neuron mempunyai banyak dendrit dan ukuran dendrit pendek. Dendrit berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
c. Neurit (akson)
Neurit atau akson adalah serabut – serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma yang panjang. Sebuah neuron memiliki satu akson. Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Neurit di bungkus oleh selubung lemak yang disebut myelin yang terdiri atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf. Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya tidak bersambungan secara langsung tetapi membentuk celah yang sangat sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron dengan dendrit neuron lain tersebut dinamakan sinapsis (lihat Gambar 3.2). Pada bagian sinaps inilah suatu zat kimia yang disebut neurotransmiter (misalnya asetilkolin) menyeberang untuk membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron berikutnya.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a. Neuron Sensorik
Neuron sensorik adalah neuron yang membawa impuls dari reseptor (indra) ke pusat susunan saraf (otak dan sumsum tulang belakang).
b. Neuron Motorik
Neuron motorik adalah neuron yang membawa impuls dari pusat susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
c. Neuron Konektor
Neuron konektor adalah neuron yang membawa impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.
2. Jalan yang Dilalui Impuls
Pada umumnya kita menggerakkan bagian badan karena kemauan kita atau atas perintah otak. Menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan merupakan contoh gerak yang kita sadari, sehingga gerak semacam ini disebut gerak sadar. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik.
Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak melaksanakan perintah otak. Secara ringkas lintasan/jalan gerak sadar tersebut dapat kita buat skema sebagai berikut.
Kadang-kadang bagian tubuh kita juga melakukan suatu gerakan yang terjadinya secara tiba – tiba tanpa disadari. Misalnya saat lutut kita di ketuk / di pukul pada bagian tendon (lihat Gambar 3.4). Akibatnya secara tidak sadar, kaki kita akan menyentak. Gerakan yang dilakukan oleh kaki tersebut terjadi secara tiba – tiba dan tidak diperintah oleh otak. Gerak semacam ini disebut gerak refleks. Secara ringkas lintasan gerak refleks dapat kita buat skema sebagai berikut.
Tapi kalian harus tahu bahwa jalannya impuls gerak refleks ada dua macam yaitu lintasan refleks spinalis dan lintasan refleks cranialis. Lintasan refleks spinalis yaitu lintasan gerak refleks yang melalui sumsum tulang belakang. Contohnya gerakan mengangkat kaki secara tiba-tiba saat lutut kita dipukul. Sedangkan lintasan cranialis yaitu bila lintasan gerak refleks melalui otak, tetapi otak memberikan tanggapan secara langsung tanpa kesadaran manusia. Contoh gerak refleks yang melalui lintasan cranialis adalah gerak mengecilnya pupil mata apabila mata menerima cahaya yang terang. Untuk mengetahui gerak refleks lakukan kegiatan berikut.
3. Susunan Saraf Manusia
Jutaan sel – sel saraf bergabung membentuk suatu sistem yang dinamakan sistem saraf. Sistem saraf manusia terdiri dari susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi. Susunan saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang sedangkan susunan saraf tepi tersusun atas serabut – serabut saraf yang menuju ke susunan saraf pusat dan dari susunan saraf pusat ke seluruh tubuh. Perhatikan skema sistem saraf manusia berikut.
4. Sistem Saraf Pusat
a. Otak
Otak terletak di rongga tengkorak dan dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut duramater, paling dalam adalah piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau goncangan. Peradangan yang terjadi pada selaput ini dinamakan meningitis. Penyebabnya bisa karena infeksi virus. Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan batang otak.
1) Otak Besar (cerebrum)
Otak besar manusia terletak di dalam tulang tengkorak. Otak besar memiliki permukaan yang berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan. Belahan otak kiri melayani tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan melayani tubuh sebelah kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna kelabu disebut korteks, berisi badan – badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna putih berisi serabut – serabut saraf.
Otak besar berfungsi sebagai pusat kegiatankegiatan yang disadari seperti berpikir, mengingat, berbicara, melihat, mendengar, dan bergerak.
2) Otak Kecil (cerebellum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar bagian belakang. Susunan otak kecil seperti otak besar. Terdiri atas belahan kanan dan kiri serta terbagi menjadi dua lapis. Lapisan luar berwarna kelabu dan bagian dalam berwarna putih. Belahan kanan dan kiri otak kecil dihubungkan oleh jembatan Varol. Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot – otot ketika kita bergerak.
3) Sumsum Lanjutan
Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan pons Varoli dengan sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai:
  • pusat pengendali pernapasan,
  • menyempitkan pembuluh darah,
  • mengatur denyut jantung,
  • mengatur suhu tubuh.
b. Sumsum Tulang Belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas – ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggang ke dua. Sumsum tulang belakang juga di bungkus oleh selaput meninges.
Bila diamati secara melintang, sumsum tulang belakang bagian luar tampak berwarna putih (substansi alba) dan bagian dalam yang berbentuk seperti kupu – kupu, berwarna kelabu (substansi grissea). Pada bagian yang berwarna putih banyak mengandung akson (neurit) yang diselimuti myelin. Bagian ini untuk menghantarkan impuls menuju otak dan dari otak menuju efektor. Bagian yang berwarna kelabu mengandung serabut saraf yang tidak ada myelinnya. Bagian ini dibedakan dua yaitu akar dorsal atau akar posterior dan akar ventral atau akar anterior. Akar dorsal mengandung neuron sensorik dan akar ventral mengandung neuron motorik.
Sumsum tulang belakang berfungsi untuk:
  1. menghantarkan impuls dari dan ke otak,
  2. memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.
5. Susunan Saraf Tepi
Susunan saraf tepi tersusun atas serabut – serabut saraf dari dan ke pusat susunan saraf. Susunan saraf tepi berupa 12 pasang serabut saraf dari otak dan 31 pasang serabut saraf dari sumsum tulang belakang.
a. Saraf Otak (saraf cranial)
Saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang, berhubungan erat dengan otot mata, telinga, hidung, lidah dan kulit. Kedua belas pasang urat saraf otak tersebut secara ringkas tercantum dalam Tabel 3.1 berikut.
Dari kedua belas saraf otak tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu:
  • saraf sensorik : saraf nomor I, II, VIII
  • saraf motorik : saraf nomor III, IV, VI, XI, XII
  • saraf gabungan sensorik dan motorik : saraf nomor V, VII, IX, dan X
Ada saraf yang memiliki jangkauan fungsi sangat luas yaitu saraf nomor X (saraf vagus). Sehingga disebut saraf pengembara. Sifat kerja saraf vagus seperti saraf parasimpatik.
b. Saraf Sumsum Tulang Belakang (saraf spinal)
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang yang keluar dari:
  • Ruas – ruas tulang leher : 8 pasang
  • Ruas – ruas tulang punggung : 12 pasang
  • Ruas – ruas tulang pinggang : 5 pasang
  • Ruas – ruas tulang kelangkang : 5 pasang
  • Ruas – ruas tulang ekor : 1 pasang
Semua saraf sumsum tulang belakang bersifat campuran artinya saraf ini untuk meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot rangka tubuh. Semua neuron sensorik masuk ke sumsum tulang belakang melalui akar dorsal dan neuron motorik keluar dari sumsum tulang belakang melalui akar ventral.
6. Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Autonom)
Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf autonom mengendalikan kegiatan organ – organ dalam seperti otot perut, pembuluh darah, jantung dan alat – alat reproduksi. Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu:
  1. Sistem saraf simpatik
  2. Sistem saraf parasimpatik
Sistem saraf simpatik terdiri atas 25 pasang ganglion yang berasal dari:
  • Ruas tulang belakang : 3 pasang
  • Ruas tulang punggung : 11 pasang
  • Ruas tulang pinggang : 4 pasang
  • Ruas tulang kelangkang : 4 pasang
  • Ruas tulang ekor : 3 pasang
Dari ganglion – ganglion tersebut keluar serabut saraf yang mengendalikan kerja organ seperti jantung, pembuluh darah, kelenjar keringat dan semua alat dalam. Serabut saraf dari sistem saraf parasimpatik juga menuju organ – organ yang dikendalikan oleh saraf simpatik. Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik bekerja secara antagonis (berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem pengendalian ganda. Apabila suatu organ menjadi aktif karena rangsangan saraf simpatik, maka di lain pihak akan dilambatkan atau dihentikan oleh saraf parasimpatik.
Perhatikan perbandingan pengaruh kerja saraf simpatik dan saraf parasimpatik pada Gambar 3.9.
C. Sistem Indra
Di bagian awal pokok bahasan ini sudah di singgung bahwa indra berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam indra yang berfungsi sebagai penerima rangsangan yaitu:
  1. Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor).
  2. Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indra keseimbangan (statoreseptor).
  3. Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor).
  4. Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor).
  5. Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor) dan suhu (temperatur).
Tiap indra akan berfungsi dengan sempurna apabila:
  1. Indra tersebut secara anatomi tidak ada kelainan.
  2. Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik.
  3. Saraf – saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja baik.
  4. Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja baik.
Bila salah satu dari bagian tersebut rusak atau terganggu, maka hubungan dengan dunia luar akan terganggu juga.
1. Mata
Mata berfungsi untuk menerima rangsang berupa cahaya, karena di dalamnya terdapat reseptor penerima cahaya yang disebut fotoreseptor. Mata terletak di dalam rongga mata yang dilindungi oleh tulang – tulang tengkorak. Selain itu mata juga dilindungi oleh:
  1. Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu atau sentuhan benda.
  2. Bulu mata, untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu menyilaukan.
  3. Alis, untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan.
  4. Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata, untuk menjaga kelembapan mata dan membersihkan mata dari debu dan bakteri.
Mata manusia berbentuk agak bulat dengan garis tengah kurang lebih 2,5 sentimeter. Mata tersebut terdiri atas tiga lapisan jaringan yaitu:
a. Lapisan Sklera atau Selaput Putih
Merupakan lapisan paling luar, sangat kuat. Lapisan ini berwarna putih sehingga sering disebut lapisan putih mata. Di bagian depan lapisan ini membentuk kornea yang bening, untuk menerima cahaya masuk ke dalam mata. Kornea ini selalu basah oleh air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata.
b. Lapisan Koroid atau Selaput Hitam
Merupakan lapisan di bawah sklera dan lapisan tengah bola mata. Bagian ini banyak mengandung melanin dan pembuluh darah. Berfungsi untuk menghentikan refleksi cahaya yang menyimpang di dalam mata. Di bagian depan mata, koroid membentuk iris. Iris ini mengandung pigmen hitam, biru, hijau atau coklat, sehingga dapat sebagai penentu warna mata. Di bagian tengah iris terdapat pupil yang merupakan celah (bukaan), untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk mata. Di belakang iris terdapat lensa mata berbentuk cembung di kedua sisi yang diikat oleh ligamen suspensori. Mencembung atau memipihnya lensa menyebabkan mata berakomodasi. Lihat Gambar 3.10 yang memperlihatkan perubahan lensa mata.
c. Retina atau Selaput Pelangi
Retina adalah lapisan mata paling dalam. Pada lapisan ini terdapat bagian yang paling peka terhadap cahaya yaitu bintik kuning (fovea). Selain itu pada retina juga terdapat bintik buta, yaitu tempat keluarnya saraf mata. Pada retina tersusun kurang lebih 125 juta sel – sel batang (sel basilus) yang mampu menerima rangsang cahaya tidak berwarna dan untuk melihat pada keadaan cahaya redup. Selain sel batang, pada retina juga terdapat kurang lebih 7 juta sel kerucut (sel konus) yang berfungsi menerima rangsang cahaya kuat dan berwarna. Sel kerucut lebih banyak terdapat pada bagian bintik kuning (fovea centralis). Jadi bila ingin melihat suatu benda dengan jelas, maka bayangan harus jatuh di bagian ini.
Di retina juga dijumpai daerah yang sama sekali tidak mengandung sel batang ataupun sel kerucut. Bagian ini disebut bintik buta. Bila cahaya jatuh di daerah ini, kita tidak bisa melihat apa – apa.
Suatu benda dapat di lihat oleh mata, bila benda tersebut memantulkan cahaya. Cahaya yang dipantulkan oleh benda masuk ke mata melalui kornea dan diteruskan ke lensa melalui pupil. Oleh lensa, cahaya tersebut dibiaskan dan difokuskan di retina sehingga membentuk bayangan kecil dan terbalik pada retina. Tetapi oleh otak bayangan tersebut diartikan seperti gambar yang kita lihat.
Bayangan benda yang jatuh pada bintik buta tidak akan terlihat.
2. Telinga
Telinga merupakan tempat beradanya indra pendengaran dan keseimbangan. Telinga manusia terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
a. Telinga Luar
Telinga luar terdiri atas:
  1. Daun telinga, berfungsi untuk menampung atau mengumpulkan gelombang bunyi.
  2. Liang telinga (saluran auditori), berfungsi untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput gendang telinga. Liang telinga panjangnya kurang lebih 2,5 sentimeter. Di sepanjang dinding liang telinga terdapat rambut halus, kelenjar minyak dan kelenjar keringat, yang berfungsi menghalangi debu dan air yang masuk.
  3. Selaput gendang telinga (membran tymphani), yang membatasi telinga luar dan telinga tengah. Berfungsi untuk menangkap getaran.
b. Telinga Tengah
Telinga bagian tengah terdiri atas:
  1. Tulang – tulang pendengaran (osikel), yaitu berupa tiga tulang kecil yang bersambung dari selaput gendang telinga menuju telinga dalam. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (malleus), yang letaknya paling luar berhubungan dengan selaput gendang telinga. Berikutnya adalah tulang landasan (inkus) yang menghubungkan martil dan sanggurdi. Tulang paling dalam adalah tulang sanggurdi (stapes), yang melekat dengan saluran rumah siput pada tingkap jorong.
  2. Saluran Eustachius, yaitu saluran sempit yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang tenggorokan. Saluran ini terbuka saat kita mengunyah, menguap, bersin atau membuka mulut. Fungsi saluran ini adalah untuk memasukkan udara ke rongga telinga tengah sehingga tekanan udara di kedua gendang telinga sama dengan udara di luar tubuh.
c. Telinga Dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas:
  • Tingkap jorong dan tingkap bulat, merupakan membran yang terdapat pada pangkal saluran rumah siput (kokhlea). Tingkap jorong merupakan membran berbentuk oval yang berhubungan dengan tulang sanggurdi. Sedangkan tingkap bundar merupakan membran berbentuk bundar/ bulat. Tingkap berfungsi untuk menyalurkan getaran ke telinga dalam dan tingkap bulat sebagai penyeimbang getaran.
  • Saluran rumah siput (kokhlea), yaitu saluran berbentuk spiral menyerupai rumah siput. Di dalam kokhlea ( di bagian tengah) terdapat organ corti, yang berisi ribuan “sel rambut” yang peka terhadap getaran. Impuls yang timbul di dalam sel rambut tersebut diteruskan oleh saraf auditori ke otak (lihat Gambar 3.13).
  • Tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semi sirkularis), yaitu tiga buah saluran setengah lingkaran yang satu dengan yang lain membentuk sudut 90°. Pada ujung setiap saluran terdapat penebalan (menggelembung) yang disebut ampulla dan bergabung dengan utrikulus dan sakulus.
Bagaimanakah kita dapat mendengar suatu bunyi? Kita dapat mendengar suatu bunyi pada dasarnya dengan urutan sebagai berikut (lihat Gambar 3.15).
  • Gelombang bunyi diterima daun telinga.
  • Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang telinga.
  • Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga.
  • Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang. pendengaran (osikel).
  • Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam kokhlea.
  • Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti, yang menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan.
  • Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap bulat bergerak keluar masuk untuk mengatur tekanan udara di dalam agar seimbang dengan tekanan di luar.
Bunyi yang didengar manusia adalan bila bunyi tersebut mempunyai frekuensi 20 – 20 000 getaran/detik (Hz).
Selain sebagai indra pendengaran, telinga juga sebagai indra keseimbangan. Fungsi keseimbangan ini terdapat pada telinga dalam yang dilaksanakan oleh tiga saluran setengah lingkaran utrikulus dan sakulus. Dengan adanya tiga organ tersebut maka telinga bagian dalam dapat mendeteksi:
  1. Posisi tubuh yang berhubungan dengan gravitasi (keseimbangan statis) yang dilakukan oleh utrikulus dan sakulus.
  2. Gerakan tubuh (keseimbangan dinamis) yang dilakukan oleh tiga saluran setengah lingkaran.
Pada ujung setiap saluran setengah lingkaran terdapat struktur yang disebut ampulla. Di dalamnya terdapat reseptor menyerupai rambut yang berhubungan dengan serabut saraf otak. Sel – sel yang menyerupai rambut tersebut menghadap ke bagian yang berbentuk jeli (lihat Gambar 3.15). Dengan adanya gerakan tubuh (kepala), maka cairan yang ada di dalam saluran setengah lingkaran bergerak dan merangsang sel reseptor seperti rambut tersebut. Oleh sel reseptor gerakan tersebut diubah menjadi impuls dan diteruskan ke otak dan otak memerintah otot menjaga keseimbangan tubuh. Sedangkan di utrikulus dan sakulus terdapat batu kecil yang disebut otolith. Batu tersebut merangsang dengan cara menekan sel reseptor serta bereaksi terhadap gravitasi. Otak akan dapat menentukan posisi kepala dari gerakannya.
3. Hidung
Hidung manusia merupakan organ tempat beradanya reseptor pembau (khemoreseptor). Maka dengan organ ini kita dapat mengetahui berbagai macam bau. Bahkan hanya dengan mambau saja kita dapat mengetahui nama benda tanpa harus melihatnya. Sel – sel reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsangan zat kimia berupa uap terletak di rongga hidung bagian atas (lihat Gambar 3.16). Daerah ini memiliki ukuran sekitar 250 mm2. Sel – sel reseptor ini mempunyai rambut – rambut halus (silia) di ujungnya dan diliputi selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembap. Dari sel – sel reseptor ini rangsang dibawa oleh serabut saraf menuju pusat pembau di otak.
Kita dapat membau suatu zat karena zat yang berupa uap tersebut masuk ke rongga hidung sewaktu kita menarik napas. Zat tersebut akan dilarutkan pada selaput lendir dan merangsang sel – sel reseptor, kemudian dibawa oleh saraf pembau ke otak sehingga kita dapat mengetahui bau tersebut.
4. Lidah
Lidah merupakan tempat beradanya indra pengecap (khemoreseptor). Zat yang dapat dikecap adalah zat – zat kimia berupa larutan. Pada saat kita mengecap makanan, rasa yang timbul sebenarnya adalah perpaduan antara rasa dan bau. Oleh karena itu indra pengecap erat kaitannya dengan indra pembau. Lidah terbentuk oleh jaringan otot yang ditutupi oleh selaput lendir yang selalu basah dan berwarna merah jambu. Di dalam mulut, permukaan lidah terasa halus dan licin. Coba kalian perhatikan lidah kalian di cermin, maka akan tampak tonjolan – tonjolan kecil di permukaan lidah. Tonjolan kecil itu disebut papila. Ada tiga jenis papila yang ada di permukaan lidah yaitu:
  1. Papila sirkumvalata, yang berbentuk cincin. Papila ini terdapat di pangkal lidah, berjajar membentuk huruf V.
  2. Papila fungiformis, yang berbentuk seperti jamur. Papila ini menyebar di permukaan ujung dan sisi lidah.
  3. Papila filiformis, yang berbentuk seperti rambut. Papila ini merupakan papila terbanyak. Papila inilebih banyak berfungsi sebagai perasa sentuhan daripada pengecap.
Pada papila – papila inilah terdapat kuncup pengecap yang merupakan kumpulan ujung-ujung saraf pengecap dan oleh serabut – serabut saraf dihubungkan dengan otak. Suatu zat dapat dirasakan oleh lidah bila zat tersebut berupa larutan. Larutan tersebut kemudian memenuhi parit – parit di sekitar papila – papila. Karena pada papila tersebut terdapat kuncup – kuncup pengecap, maka zat yang mengisi parit tersebut merangsang kuncup pengecap. Rangsangan ini diteruskan oleh serabut saraf menuju ke otak untuk diartikan. Kuncup – kuncup pengecap dapat membedakan empat rasa pokok yaitu asam, pahit, manis dan asin. Namun terkadang kita juga dapat merasakan lebih dari empat rasa tersebut. Hal ini terjadi karena melibatkan faktor – faktor lain yaitu:
  1. Kombinasi keempat rasa utama tersebut menghasilkan rasa baru.
  2. Peranan reseptor – reseptor pencium, suhu dan sentuhan.
Keempat rasa tersebut di atas, dirasakan oleh kuncup – kuncup pengecap yang berbeda dan kuncupkuncup tersebut berkumpul pada bagian tertentu di permukaan lidah (lihat Gambar 3.17). Namun tiap orang mempunyai variasi keluasan daerah penyebaran rasa tersebut.
5. Kulit
Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai indra perasa dan peraba. Reseptor – reseptor yang terdapat pada kulit adalah:
  1. Korpus meissner, yang terletak di dekat permukaan kulit. Berfungsi untuk menerima rangsang sentuhan/ rabaan. Reseptor ini tersebar tidak merata di permukaan kulit. Ujung jari memiliki paling banyak reseptor peraba.
  2. Korpus pacini, yang berfungsi menerima rangsang tekanan. Letaknya di bawah lapisan dermis.
  3. Korpus ruffini, berfungsi untuk menerima rangsang panas. Letaknya di lapisan dermis.
  4. Korpus krause, befungsi untuk menerima rangsang dingin. Letaknya di lapisan dermis.
  5. Ujung saraf tanpa selaput, yang peka terhadap rasa sakit/ nyeri. Letaknya di lapisan epidermis. Saraf ini sangat penting untuk keselamatan tubuh. Jika terjadi sesuatu yang tidak menguntungkan, saraf ini cepat bereaksi, antara lain dengan adanya gerak refleks.
D. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Indra
Beberapa kelainan atau penyakit pada alat indra yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari antara lain:
1. Miopi (Rabun Jauh)
Yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh di depan retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis tengah mata panjang. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa negatif.
2. Hypermetropi (Rabun Dekat)
Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh di belakang retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis tengah mata pendek. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa positif.
3. Presbiopi
Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi. Penderita kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negatif.
4. Rabun Senja
Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja.
5. Katarak
Yaitu mengeruhnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga faktor usia.

Dampak Globalisasi pada bidang Sosial Budaya

Dampak Positif dan Negatif Globalisasi
Bidang Sosial Budaya
Dampak Positif :
  1.      Menjunjung tinggi pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM).
  2.      Mengadakan pertukaran pelajar antar negara.
  3.      Adanya rasa solidaritas sosial yang tinggi antarbangsa di berbagai negara.
  4.       Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran.
  5.      Memacu untuk meningkatkan kualitas diri.
Dampak Negatif :
  1.      Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD atau DVD.
  2.      Rasa kekeluargaan yang akan berkurang dengan adanya jiwa individualis.
  3.      Kesenjangan sosial semakin tajam.
  4.      Budaya-budaya tradisional kita akan tergeser oleh budaya negara lain.
  5.      Erosi nilai-nilai budaya.
  6.      Terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa.
  7.      Mempercepat perubahan pola kehidupan bangsa.
  8.      Membuat sikap menutup diri dan berpikir sempit.
  9.      Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat.
  10.      Lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal.
  11.      Kehilangan arah sebagai bangsa yang memiliki jati diri.
  12.      Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme.
  13.      Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant.

Dampak Globalisasi pada Bidang Ekonomi

Bidang Ekonomi
Dampak Positif :
  1.      Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
  2.      Terjadinya industrialisasi.
  3.      Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
  4.      Makin terbukanya pasar Internasional bagi hasil produksi dalam negeri.
  5.      Dapat meningkatkan kesempatan kerja dan devisa negara.
  6.      Mendorong kita untuk meningkatkan kualitas produk yang tinggi.
  7.      Produksi global dapat ditingkatkan.
  8.      Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara.
  9.      Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
  10.      Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
  11.      Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
Dampak Negatif :

  1.      Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit perdagangan nasional.
  2.      Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
  3.      Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa.
  4.      Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
  5.      Menghambat pertumbuhan sektor industri.
  6.      Memperburuk neraca pembayaran.
  7.      Sektor keuangan semakin tidak stabil.
  8.      Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.