Selasa, 24 Maret 2015

BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Banyak ragam bahan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa kelompok bahan kimia yang dimaksud, di antaranya adalah:
1. pembersih;
2. pemutih pakaian;
3. pewangi;
4. pestisida;
1.      Pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya sabun dan detergen.
Adapun jenis bahan kimia yang dapat digunakan sebagai pembersih antara lain:
pembersih badan,
pembersih rambut,
pembersih motor dan mobil,
-  pembersih piring,
-  pembersih baju,
-  pembersih lantai 
Kita perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih, bahan tersebut jangan sampai menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap lingkungan. Beberapa jenis detergen sukar diuraikan oleh pengurai. Jika detergen ini bercampur dengan air tanah yang dijadikan sumber air minum manusia atau binatang ternak maka air tanah tersebut akan membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya memilih detergen yang limbahnya dapat diuraikan oleh mikrorganisme (biodegradable). Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian detergen yang tidak selektif atau tidak hati-hati adalah:
      - Menimbulkan limbah rumah tangga berupa busa.
      - Busa yang ditimbulkan sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada dalam tanah, sedangkan busa yang dihasilkan dari detergen sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam tanah
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
      - Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
      - Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
      - Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
2.      Pemutih
Pemutih biasanya dijual dalam bentuk larutannya dan digunakan untuk menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan sabun atau detergen. Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung bahan aktif natrium
hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai pemutih dan membersihkan noda, juga digunakan untuk desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan pemutih yang dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga dapat memudarkan warna pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.
- Bagaimana pemutih dapat menghilangkan kotoran yang membandel pada pakaian putih?
Dalam bahan pemutih mengandung hipoklorit Ca(ClO2) yang biasanya dikenal kaporit, dan larutan pemutih mengandung natrium hipoklorit (NaClO). Bahan pemutih akan mengoksidasi kotoran sehingga kotoran tersebut akan larut dalam air
Efek Samping Penggunaan Pemutih
      - Bahan pemutih pakaian umumnya mengandung senyawa klorin yang dapat merusak serat kain dan warna      pakaian.
Senyawa klorin juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Bahan pemutih kulit yang mengandung merkuri atau raksa yang berlebihan dapat merusak sistem saraf
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk dari penggunaan pemutih, antara lain:
- Hindari penggunaan jenis pemutih yang mengandung merkuri.
Hanya menggunakan produk pemutih jika kotoran atau noda sulit dihilangkan oleh sabun atau detergen.
Contoh beberapa bahan kimia dalam rumah tangga
                     
 

3.            Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita dapat memperoleh bahan pewangi dari bahan alam maupun sintetik. Selain zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di pasaran biasanya mengandung zat-zat lain, seperti alcohol untuk pewangi yang berbentuk cair dan tawas untuk pewangi yang berbentuk padat.
Selain alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja ditambahkan ke dalam pewangi agar parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi sebagai propelan). Di antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsi sebagai propelan tersebut ada yang dapat mencemari lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke udara kemudian masuk ke atmosfer bagian atas akan dapat merusak lapisan ozon. Selain itu juga berdampak pada kesehatan manusia antara lain mengiritasi mata, hidung, tenggorok, kulit, mengakibatkan mual, pusing, perdarahan, hilang ingatan, kanker, dan tumor, kerusakan hati, menyebabkan iritasi ringan hingga menengah pada paru-paru, termasuk gejala seperti asma.
4.            Pestisida
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian. Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut fungsi dan sasaran
penggunaannya, yaitu:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat.
b. Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur atau cendawan.
c. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus.
d. Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus.
e. Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok.
          Efek Samping Penggunaan Produk Pembasmi Serangga
*      Produk pembasmi serangga beraerosol dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon stratosfer.
*       Penipisan ozon akan meningkatkan jumlah penderita penyakit kanker kulit secara signifikan, termasuk melanoma ganas, dan pengidap katarak.
*      Dapat merusakkan produk pertanian. Anti nyamuk termasuk kelompok pestisida (pembasmi hama), sehingga obat antinyamuk juga mengandung racun.
Alternatif
1.      Tidak menggunakan pestisida yang mengandung bahan kimia yang seperti senyawa karbamat, fosfat, dan klorin.
2.      Penggunaan pestisida organic dan biopestisida (musuh alami).
3.      Pemanfaatn teknologi terkini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar