Katalis Heterogen
Secara umum sistem katalitik terbagi atas dua: pertama, katalis
homogeneus, dimana katalisis berada dalam satu fase fluida (zat cair)
biasanya katalis larut dalam pelarut (media reaksi), sedangkan yang
kedua, katalis heterogeneus, dimana katalisis terjadi dalam fase yang
lebih dari satu, katalis dapat berupa padatan dalam cairan atau padatan
dalam gas. Sistem katalisis heterogen paling luas digunakan dalam
bidang industri, hal ini disebabkan sistem katalis heterogen memiliki
beberapa keuntungan misalnya dapat digunakan pada suhu tinggi sehingga
dapat dioperasikan pada berbagai kondisi. Kemudian secara luas digunakan
karena tidak memerlukan tahap yang panjang untuk memisahkan produk dari
katalis (Andriayani, 2005).
Katalisator heterogen mendapat perhatian lebih akhir-akhir ini dalam
proses sintesis senyawa organik sehubungan dengan pertimbangan ekonomi
dan lingkungan. Katalisator heterogen umumnya lebih murah,
kereaktifannya yang tinggi, ramah lingkungan, dengan waktu reaksi yang
tidak lama, selektivitas yang baik, penanganan sederhana, dan juga
menghemat energi (Shaterian, 2009).
Mayoritas dari katalis heterogen ini didasari pada silika, terutama sejak
beberapa riset menunjukkan keuntungan dari penggunaan silika, diantaranya kestabilan yang baik, luas permukan yang lebih besar, mudah dan murah, serta kemudahan gugus organik dalam menjangkar ke permukaan, untuk menyediakan pusat katalitis (Gupta et al 2008). Sementara NaHSO4.H2O adalah sistem katalis asam heterogen yang aman, murah, mudah dalam penanganan dan ramah lingkungan serta stabil dalam media reaksi. Shaterian et al (2008) telah menunjukkan bahwa NaHSO4.H2O adalah katalis yang efektif pada beberapa reaksi organik seperti sintesis asil-diazene, reaksi Friedel-Craft dan deproteksi dari asetal. Chavan et al (2008) mengungkapkan bahwa silika gel yang didukung dengan NaHSO4.H2O adalah sistem katalis heterogen yang murah dan stabil yang dapat digunakan pada banyak reaksi organik dibawah kondisi heterogen. Sementara Shaterian et al (2009) menggunakan katalis serupa pada sintesis senyawa amidoalkil naftol, dimana hasil yang didapat/yield sebesar 73-93%, waktu reaksi yang singkat, tidak mencemari lingkungan, serta murah dan mudah dalam penanganannya.
beberapa riset menunjukkan keuntungan dari penggunaan silika, diantaranya kestabilan yang baik, luas permukan yang lebih besar, mudah dan murah, serta kemudahan gugus organik dalam menjangkar ke permukaan, untuk menyediakan pusat katalitis (Gupta et al 2008). Sementara NaHSO4.H2O adalah sistem katalis asam heterogen yang aman, murah, mudah dalam penanganan dan ramah lingkungan serta stabil dalam media reaksi. Shaterian et al (2008) telah menunjukkan bahwa NaHSO4.H2O adalah katalis yang efektif pada beberapa reaksi organik seperti sintesis asil-diazene, reaksi Friedel-Craft dan deproteksi dari asetal. Chavan et al (2008) mengungkapkan bahwa silika gel yang didukung dengan NaHSO4.H2O adalah sistem katalis heterogen yang murah dan stabil yang dapat digunakan pada banyak reaksi organik dibawah kondisi heterogen. Sementara Shaterian et al (2009) menggunakan katalis serupa pada sintesis senyawa amidoalkil naftol, dimana hasil yang didapat/yield sebesar 73-93%, waktu reaksi yang singkat, tidak mencemari lingkungan, serta murah dan mudah dalam penanganannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar