Fasik adalah suatu perbuatan yang lupa kepada Alloh SWT di mana dalam
menjalani kehidupan sehari-hari seseorang tidak mengingat Alloh SWT
sehingga lebih terlihat kecintaannya terhadap dunia dan melupakan
akhirat. Orang yang fasik biasanya mudah terjerumus dalam berbagai
perbuatan dosa karena hanya menuruti hawa nafsu dan peraturan-peraturan
sekuler (tidak berlandaskan agama islam).
Arti Al-Hasyr ayat 19 :
"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik."
Arti An-Nuur ayat 37 :
"Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula). oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatau hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang."
Mendapatkan berbagai kesenangan duniawi dapat membawa seseorang kepada fasik sehingga akhirnya bisa menjadikan dunia sebagai tujuan hidup. Orang-orang yang beriman akan selalu ingat kepada Alloh SWT karena mengetahui kebaikanNya dan mensyukuri atas nikmat-nikmatNya. Alloh SWT merupakan Tuhan pemberi rizki, pencabut rizki, pembuat kehidupan, penghancur kehidupan, pencipta bahaya, penghindar bahaya, dan lain sebagainya.
Arti Al-Munaafiquun ayat 9 :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi."
Arti Al-Najm ayat 29 :
"Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan kami, dan tidak mengingat kecuali kehidupan duniawinya."
Orang-orang yang di dalam hatinya selalu ada Alloh SWT maka hatinya akan selalu tentram jiwanya dan tidak khawatir akan kesulitan dan kegelisahan hidup karena semua itu datang dan kembali kepada Alloh SWT sehingga mampu bertahan hidup di jalan yang lurus dalam keadaan apa pun. Setiap orang yang berakal mampu mendeteksi keberadaan Tuhan Sang Maha Pencipta dari memperhatikan Ciptaan-CiptaanNya yang tidak akan mungkin diciptakan oleh sesuatu yang tidak ada (kebetulan saja).
Orang yang tidak ada Alloh SWT di hatinya tidak memiliki petunjuk hidup yang lurus, tidak mempunyai tempat untuk mengadu, tidak memiliki Yang Maha Memiliki untuk meminta, tidak begitu percaya adanya kehidupan setelah kematian sehingga hidupnya hampa. Di mana yang ada di benaknya hanyalah bagaimana cara untuk mendapatkan kenikmatan dan kesenangan hidup untuk dirinya sendiri dan orang disekitarnya walaupun harus mengorbankan orang lain yang tidak bersalah demi mencapai tujuan dunianya.
Oleh sebab itu marilah kita selalu ingat kepada Yang Maha Pencipta yaitu Alloh SWT agar tidak termasuk dalam kaum yang binasa, mendapatkan kebahagiaan hidup dalam berbagai situasi, diberi pertolongan dalam mengatasi kesulitan hidup, serta selalu menempuh jalan yang lurus. Takutlah kepada Alloh SWT, jadilah orang yang beriman dan bertakwa, ikuti segala PetunjukNya dan tinggalkan laranganNya.
Arti Al-Furqaan ayat 18 :
"Engau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hidup, sampai mereka lupa engingati (Engkau); dan mereka adalah kaum yang binasa."
Arti Al-Hasyr ayat 19 :
"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik."
Arti An-Nuur ayat 37 :
"Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula). oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatau hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang."
Mendapatkan berbagai kesenangan duniawi dapat membawa seseorang kepada fasik sehingga akhirnya bisa menjadikan dunia sebagai tujuan hidup. Orang-orang yang beriman akan selalu ingat kepada Alloh SWT karena mengetahui kebaikanNya dan mensyukuri atas nikmat-nikmatNya. Alloh SWT merupakan Tuhan pemberi rizki, pencabut rizki, pembuat kehidupan, penghancur kehidupan, pencipta bahaya, penghindar bahaya, dan lain sebagainya.
Arti Al-Munaafiquun ayat 9 :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi."
Arti Al-Najm ayat 29 :
"Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan kami, dan tidak mengingat kecuali kehidupan duniawinya."
Orang-orang yang di dalam hatinya selalu ada Alloh SWT maka hatinya akan selalu tentram jiwanya dan tidak khawatir akan kesulitan dan kegelisahan hidup karena semua itu datang dan kembali kepada Alloh SWT sehingga mampu bertahan hidup di jalan yang lurus dalam keadaan apa pun. Setiap orang yang berakal mampu mendeteksi keberadaan Tuhan Sang Maha Pencipta dari memperhatikan Ciptaan-CiptaanNya yang tidak akan mungkin diciptakan oleh sesuatu yang tidak ada (kebetulan saja).
Orang yang tidak ada Alloh SWT di hatinya tidak memiliki petunjuk hidup yang lurus, tidak mempunyai tempat untuk mengadu, tidak memiliki Yang Maha Memiliki untuk meminta, tidak begitu percaya adanya kehidupan setelah kematian sehingga hidupnya hampa. Di mana yang ada di benaknya hanyalah bagaimana cara untuk mendapatkan kenikmatan dan kesenangan hidup untuk dirinya sendiri dan orang disekitarnya walaupun harus mengorbankan orang lain yang tidak bersalah demi mencapai tujuan dunianya.
Oleh sebab itu marilah kita selalu ingat kepada Yang Maha Pencipta yaitu Alloh SWT agar tidak termasuk dalam kaum yang binasa, mendapatkan kebahagiaan hidup dalam berbagai situasi, diberi pertolongan dalam mengatasi kesulitan hidup, serta selalu menempuh jalan yang lurus. Takutlah kepada Alloh SWT, jadilah orang yang beriman dan bertakwa, ikuti segala PetunjukNya dan tinggalkan laranganNya.
Arti Al-Furqaan ayat 18 :
"Engau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hidup, sampai mereka lupa engingati (Engkau); dan mereka adalah kaum yang binasa."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar