Bekerja di laboratorium tentu tidak akan terlepas dari urusan ukur-mengukur alias pipet-memipet terutama untuk sampel fasa cair dan pipet volumetrik-lah senjata andalannya. Akurasi dan presisi pemipetan merupakan faktor utama keberhasilan analisa atau percobaan yang melibatkan cairan, salah sedikit dalam memimet bisa mengacaukan analisis secara keseluruhan. Pipet sudah digunakan sejak abad ke-19 oleh Louis Pasteur (1822-1895) dan kini jenis pipet sudah berkembang luas dengan tingkat akurasi dan presisi yang bermacam-macam pula.
Mengenal Jenis-Jenis Pipet Volumetrik
- Pipet Serologis. Pipet ini terbuat dari pipa kaca silinder yang lurus dan memiliki skala volume. Ketelitian pipet serologis sesuai dengan skala terkecilnya.
- Pipet Volumetrik Volume Tetap. Pipet jenis ini hanya memiliki 1 garis tera dengan volume tertentu, berbentuk silinder tetapi bagian tengahnya lebih gendut. Ketelitiannya lebih tinggi dibanding pipet pasteur karena garis tera berada pada bagian atas pipet yang memiliki diameter kecil.
- Pipet Volumetrik dengan Piston. Pipet jenis ini mulai berkembang pada tahun 1960-an. Awalnya pipet ini memiliki volume yang tetap, namun kemudian berkembang hingga memiliki volume yang dapat diatur pada range tertentu. Pipet jenis ini lebih disukai karena selain volumenya yang dapat diatur, akurasi dan presisi yang tinggi, pemakaiannya pun simpel dan mudah.
Gunakan Jenis Pipet yang Sesuai
Pipet yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis sampelnya:
- Sampel Cairan Biasa. Gunakan pipet jenis air-displacement
- Sampel Cairan Khusus. Untuk cairan kental (gliserol, madu), mudah menguap (chloroform, methanol), korosif dan mengandung radioaktif, gunakan pipet jenis positive-displacement.
- Untuk sampel biologi molekular yang harus terbebas dari kontaminasi DNA, RNA, nuclease dan bahan lain yang dapat menimbulkan degradasi pada sampel, maka bisa digunakan pipet jenis air-displacement dengan menggunakan tips steril berfilter maupun menggunakan pipet jenis positive-displacement juga dengan tips dan piston steril.
Perhatikan Volume Cairan yang Akan Dipipet
Setiap
pipet memiliki range volume tertentu. Maka jangan sampai salah memilih
pipet, karena produsen tidak menjamin akurasi pemipetan jika dilakukan
di luar jangkauan yang sudah mereka tentukan.
Selain
itu jika volume yang kita kehendaki cocok dengan dua range volume
pipet, maka pilihlah yang mendekati volume maksimalnya. Contoh, jika
kita ingin memipet sebanyak 1.9 uL, bisa menggunakan pipet dengan range
volume 1-10 uL atau 0.2-2 uL. Namun sebaiknya gunakan pipet dengan range
0.2-2 uL.
Gunakan Tip Pipet yang Baik
Sekilas
nampak semua tip pipet sama saja, namun tidak semua tip cocok untuk
semua pipet. Oleh karena itu pemilihan tip sangat menentukan akurasi
pemipetan. Ada baiknya menggunakan tip dengan brand yang sama dengan
pipet. Namun jika ingin menggunakan brand lain, maka harus memperhatikan
hal-hal berikut ini:
- Tip harus bersih dan bebas dari partikel debu
- Bentuk bagian kerah (yang menempel ke pipet) dan ujung tip harus benar-benar halus dan rapi
- Transparan/tembus cahya
- Tahan terhadap bahan-bahan kimia
- Adanya keterangan nomor identifikasi, nomor batch dan sertifikat mutu merupakan hal penting untuk menjamin kualitas tip
- Pilih kemasan yang sesuai, ada yang dikemas secara bulk, ada yang sudah berjejer rapi di dalam rak, ada yang sudah disterilisasi, dll.
Cara Memasang Tip yang Benar
Bagaimana
cara Anda memasang tip pada pipet? Pipet diketuk-ketukkan dengan kuat
ke dalam tip? Tip dikencangkan menggunakan tangan? Atau bagaimana?
Ternyata cara yang benar adalah dengan memasukkan ujung pipet ke dalam
tip (tidak terlalu kencang), kemudian pipet diputar untuk memperkuat
posisi tip pada pipet. Khusus untuk pipet multichannel, cukup dengan
digoyang sambil ditekan ke kiri dan kanan.
Mode Pemipetan: Forward atau Reverse?
Saat Ada menekan plunger pipet, maka Anda akan menemukan posisi plunger berhenti. Jika plungerterus ditekan, maka ia akan berhenti lagi pada posisi kedua. Nah, bagaimana cara pemipetan yang benar? Apakah plunger pipet ditekan hingga posisi berhenti pertama atau kedua? Ada dua cara pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse Mode. Berikut ini ilustrasi kedua proses tersebut:
cara pemipetan mode forward
cara pemipetan mode reverse
Umumnya
pipet jenis air-displacement menggunakan Forward Mode ketika melakukan
kalibrasi, sehingga metode inilah yang harus kita gunakan. Mode Reverse
dapat digunakan ketika menggunakan pipet jenis air-displacement untuk
memipet cairan yang kental atau mudah menguap. Sementara itu pipet
positive-displacement hanya menggunakan mode Forward saja.
Hati-hati dengan Kontaminasi
Ada beberapa jenis kontaminasi, kenapa bisa sampai terjadi dan bagaimana cara mencegahnya?
- Kontaminasi Pipet-ke-Sampel. Penyebab: Menggunakan tip atau pipet yang sudah terkontaminasi.Pencegahan: Bersihkan dan sterilkan bagian pipet yang kontak dengan sampel. Gunakan tips steril, dan ganti tip setiap berganti sampel.
- Kontaminasi Sampel-ke-Pipet. Penyebab: Sampel atau aerosol dari sampel kontak dan memasuki bagian pipet. Pencegahan: Jangan terlalu memiringkan pipet, simpan selalu pipet secara vertikal, sedot cairan dengan perlahan dan gunakan filter tip atau gunakan pipet positive-displacement.
- Kontaminasi Sampel-ke-Sampel (sample carryover). Penyebab: Menggunakan tip bekas untuk sampel yang berbeda. Pencegahan: Ganti tip setiap berganti sampel.
Kalibrasi dan Perawatan Rutin
Kalibrasi
akan menjamin akurasi. Lakukanlah secara rutin minimal satu satun
sekali. Kalibrasi bisa dilakukan sendiri atau dengan memanfaatkan jasa
laboratorium kalibrasi yang sudah terakreditasi. Jangan lupa untuk
melakukan hal-hal berikut ini:
- Mengecek secara rutin kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang rusak, retak atau ada komponen yang hilang.
- Membersihkan pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan alkohol atau cairan khusus pembersih pipet.
- Mensterilkan komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan (dengan autoclave atau penyinaran UV)
- Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera periksakan kondisi pipet Anda ke manufacturer atau agen penjualnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar