Apakah
kimia organik itu? Mengapa begitu banyak orang mempelajari kimia
organik dan mengapa pula kita perlu mempelajarinya? Jawabannya sangat
sederhana, karena semua organisme hidup tersusun atas senyawa-senyawa
organik. Sebagai contohnya, rambut yang menghias kepala kita, kulit,
otot, dan DNA yang mengontrol penurunan genetik, serta obat, semuanya
merupakan senyawa organik. Senyawa organik juga terdapat pada makanan,
bahan farmasi/kosmetik, plastik, pakaian, dan komponen minyak bumi.
Seorang ahli kimia dari Swedia, Torbern Bergman,
pada tahun 1770 mengekspresikan penjelasan di atas sebagai perbedaan
antara senyawa organik dan anorganik. Selanjutnya, senyawa organik
diartikan sebagai senyawa kimia yang diperoleh dari makhluk hidup.
Banyak
ahli kimia pada masa itu hanya menjelaskan perbedaan senyawa organik
dan senyawa anorganik dalam hal bahwa senyawa organik harus mempunyai
energi vital (vital force) sebagai hasil dari keaslian mereka dalam
tubuh makhluk hidup. Salah satu akibat dari
energi
vital ini adalah para ahli kimia percaya bahwa senyawa organic tidak
dapat dibuat di laboratorium sebagaimana yang dapat dilakukan terhadap
senyawa anorganik.
Tetapi Friedrich Wohler (1828) secara tidak sengaja ketika tengah bekerja di
laboratorium mampu mengubah garam anorganik, ammonium sianat, menjadi senyawa organik yaitu urea yang sebelumnya telah ditemukan dalam urin manusia.
laboratorium mampu mengubah garam anorganik, ammonium sianat, menjadi senyawa organik yaitu urea yang sebelumnya telah ditemukan dalam urin manusia.
Dalam
perkembangan selanjutnya diperoleh suatu kesimpulan bahwa diantara
senyawa organic dan anorganik tidak ada perbedaan mengenai hukum-hukum
kimia yang berlaku.
Meskipun
diantara senyawa organic dan senyawa anorganik tidak ada perbedaan yang
hakiki sebagai senyawa kimia, namun pengkajiannya tetap dipandang perlu
dipisahkan dalam cabang kimia yang spesifik.
Atom
terpenting yang dipelajari dalam kimia organik adalah atom karbon.
Meskipun demikian, atom lainnya juga dipelajari seperti hidrogen,
nitrogen, oksigen, fosfor, sulfur, dan atom lainnya. Akan tetapi mengapa
atom karbon sangat spesial?
Atom
karbon termasuk dalam golongan 4A, karbon memiliki empat elektron
valensi yang dapat digunakan untuk membentuk empat ikatan kovalen. Di
dalam tabel periodik, atom karbon menduduki posisi tengah dalam kolom
periodenya.
Atom
karbon dapat berikatan satu dengan lainnya membentuk rantai panjang
atau cincin. Karbon, sebagai elemen tunggal mampu membentuk bermacam
senyawa, dari yang sederhana seperti metana, hingga senyawa yang sangat
komplek misalnya DNA yang terdiri dari sepuluh hingga jutaan atom
karbon. Jadi, senyawa karbon tidak hanya diperoleh dari organisme hidup
saja. Kimiawan modern saat ini sudah mampu menyintesis senyawa karbon di
dalam laboratorium. Contohnya: obat, pewarna, polimer, pengawet
makanan, pestisida, dan lain-lain. Saat ini, kimia organik didefinisikan
sebagai senyawa yang mengandung atom karbon.
Kekhasan Atom Karbon
Atom karbon adalah atom yang memiliki enam elektron dengan dengan konfigurasi 1s2 2s2 2p2.
Empat electron pada kulit terluar dapat membentuk empat ikatan kovalen
baik dengan atom karbon maupun dengan atom lain. Kemampuan atom-atom
karbon untuk membentuk ikatan kovalen memungkinkan terbentuknya rantai
karbon yang beragam. Hal ini merupakan salah satu penyebab bagitu banyak
senyawa karbon yang dapat terbentuk. Rantai karbon diklasifikasikan
sebagai berikut:
Empat
ikatan kovalen yang dapat terbentuk antar atom C dapat berupa ikatan
tunggal atau ikatan rangkap, tergantung dari orbital yang digunakan
masing-masing atom karbon tersebut.
Isomer
Selain
kemampuan atom karbon untuk membentuk rantai karbon, penyebab lain
terbentuknya begitu banyak senyawa karbon adalah adanya fenomena
terbentuknya isomer. Isomer merupakan senyawa-senyawa dengan
rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya berbeda. Senyawa-senyawa
yang merupakan isomer mempunyai sifat yang berbeda.
Gugus Fungsi
Gugus
fungsi merupakan bagian molekul senyawa karbon yang mengalami reaksi
kimia dan menentukan sifat fisik senyawa karbon tersebut. Selain
menentukan sifat senyawa karbon, gugus fungsi juga dijadikan dasar
klasifikasi dan penamaan senyawa karbon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar