Dilansir dari Live Science, Minggu (2/9/2012), sel-sel hemoglobin tersebut akan jadi beracun bila dilepaskan di luar sel-sel darah dan pada penyakit seperti malaria, biasanya terjadi pengeluaran hemoglobin yang berlebihan.
Untuk melawan sifat beracun hemoglobin, tubuh memiliki cara pertahanan sendiri. Protein darah haptoglobin menangkap hemoglobin yang melarikan diri dan mengarahkannya pada reseptor yang menelan kedua protein itu.
Selama bertahun-tahun para ilmuwan telah dibingungkan oleh struktur kompleks dalam haptoglobin dan hemoglobin, tapi sekarang para peneliti Denmark melaporkan dalam jurnal Nature bahwa mereka telah akhirnya berhasil memecahkannya.
Para ilmuwan itu memetakan senyawa protein tersebut. Peta ini menjelaskan bagaimana bentuk kompleks haptoglobin-hemoglobin dan bisa mengembangkan pemahaman tentang sel darah merah.
"Setelah banyak percobaan gagal, terobosan kami datang ketika kita menyerah menggunakan bahan penelitian dari manusia dan pergi ke rumah jagal lokal untuk membeli darah babi," kata peneliti dari Aarhus University di Denmark, Soren Kragh Moestrup.
"Ini bukan soal pendekatan dengan teknologi tinggi, tapi transisi dari mempelajari darah manusia ke darah milik spesies yang dekat dengan homologi telah membawa keajaiban," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar