Jumat, 13 Maret 2015

Kelompok Sosial - Pengertian, Unsur & Jenis

A. Pengertian Kelompok Sosial

Menurut Robert K. Merton, kelompok sosial merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan. Menurut Bierstedt, kelompok sosial adalah kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis, berhubungan satu dengan yang lain, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.

Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam kelompok sosial terdapat anggota kelompok yang saling berinteraksi dan memiliki kesadaran dalam satu ikatan. Tidak semua orang yang berkumpul merupakan kelompok sosial. Mungkin saja berkumpulnya orang tersebut karena adanya rangsang tertentu dan bukan atas kesadaran jenis. Contohnya orang-orang yang sedang membeli karcis kereta api, orang yang sedang naik bis, orang yang sedang menonton sepak bola, dan sebagainya. Mereka sebenarnya juga merupakan kelompok, tetapi bersifat semu, dan tidak permanen.

B. Unsur-unsur Kelompok Sosial

Adapun yang menjadi persyaratan kelompok sosial harus mengandung unsur-unsur berikut, seperti yang dikemukakan oleh Soerjono soekamto (1997:125-126)

  1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan. Kesadaran anggota merupakan hal yang penting dalam sebuah kelompok. Hal itu akan menimbulkan rasa memiliki yang pada gilirannya kan memeliharan keutuhan kelompok.
  2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain. Kekompakan atau solidaritas antara anggota akan memeberikan kontribusi bagi perkembangan kelompok.
  3. Ada faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan mereka bertambah erat. Rasa senasib sepenanggungan atau sehidup semati dalam berkelompok bisa menimbulkan semangat untuk bekerja sama demi tujuan bersama.
  4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku. Susunan kelompok, dan norma atau peraturan tidak akan terpisah dari sebuah ikatan guna menjaga kelangsungannya.
  5. Bersistem dan berproses. Dimaksudkan, terdiri atas unsur yang saling menunjang satu dengan lainnya. Juga terdapat runtutan di dalam perkembangannya.

C. Jenis-jenis Kelompok Sosial

Dalam suatu masyarakat pastilah terdapat berbagai ragam jenis dan corak kelompok sosial, terlebih lagi dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia. Berbagai tipe kelompok sosial dalam masyarakat dapat diklasifikasikan ke dalam tipe-tipe tertentu. Adapun tipe-tipe tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Kelompok Sosial Semu
    Kelompok semu merupakan kelompok orang-orang yang bersifat sementara. Kelompok sosial ini tidak memiliki struktur, ikatan, kesadaran jenis, atau aturan. Biasanya kelompok semu ini terjadi secara spontan atau tiba-tiba. Sebagai contoh yang mungkin sering Anda lihat yaitu berkumpulnya orangorang ketika terjadi peristiwa tabrakan. Adapun ciri-ciri kelompok semu adalah:
    • tidak direncanakan karena terjadi secara spontan,
    • tidak terorganisasi sehingga tidak berstruktur,
    • tidak ada interaksi, interelasi, dan komunikasi yang berlangsung lama (langgeng),
    • tidak ada kesadaran kelompok, dan
    • kehadirannya bersifat sementara.

  2. Kelompok Sosial Nyata
    Kelompok sosial yang nyata mempunyai berbagai bentuk tetapi ada satu ciri yang sama, yaitu kehadirannya bersifat tetap. Hampir pada semua kelompok sosial yang terjadi di masyarakat merupakan kelompok nyata. Adapun bentuk-bentuk kelompok nyata adalah:
    • Kelompok statistik (statistick group)
    • Kelompok kemasyarakatan (societal group)
    • Kelompok sosial (social group)
    • Kelompok asosiasi (associational group)

  3. Paguyuban (gemeinschaft)
    Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggotaanggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Kehidupan tersebut juga bersifat nyata dan organis, sebagaimana dapat diumpamakan dengan organ tubuh manusia atau hewan. Bentuk paguyuban terutama akan dapat dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan lain sebagainya.

  4. Patembayan (gesellschaft)
    Patembayan merupakan kelompok sosial yang terbentuk atas dasar kepentingan tertentu. Seseorang akan menjadi anggota patembayan dengan memperhitungkan untung rugi. Jadi, pada kelompok sosial ini masing-masing anggota menggunakan rasionya untuk bergabung dalam kelompok. Bila anggota merasa sudah tidak perlu lagi terhadap kelompok, maka ia dapat keluar dari kelompok tersebut. Oleh karena itu, ikatan antaranggotanya bersifat longgar. Contohnya perusahaan, Perkumpulan PKK, dan sebagainya

  5. Komunitas
    Komunitas merupakan kelompok sosial yang dibatasi oleh wilayah geografis yang jelas. Komunitas ini sering dinamakan dengan istilah masyarakat setempat. Dasar dalam suatu komunitas yaitu batas wilayah dan kesadaran berkelompok.

  6. Organisasi Sosial
    Kelompok sosial yang paling jelas keberadaannya adalah asosiasi. Kelompok asosiasi ini mempunyai struktur yang jelas dan memiliki kesadaran kelompok yang kuat, tetapi ikatan kelompoknya relatif longgar. Semakin berkembang tingkat kehidupan masyarakat, maka semakin berkembang pula ragam kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka dibuatlah wadah-wadah yang dapat mengorganisir anggota kelompok. Oleh karena itu, perkembangan kelompok asosiasi menjadi organisasi sosial semakin nyata. Organisasi merupakan kesatuan orang-orang dengan struktur dan pembagian kerja yang jelas. Jadi, pengertian organisasi sosial adalah kesatuan orang-orang dengan struktur dan pembagian kerja yang jelas sebagai akibat hubungan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar