A. Apa itu Pencemaran Lingkungan?
Keinginan
manusia yang selalu ingin meningkatkan kesejahteraannya memaksa manusia
untuk mendirikan pabrik-pabrik yang dapat mengolah hasil alam menjadi
bahan pangan dan sandang. Pesatnya kemajuan teknologi dan
industrialisasi berpengaruh terhadap kualitas lingkungan. Munculnya
pabrik-pabrik yang menghasilkan asap dan limbah buangan dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan merupakan satu dari beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas lingkungan. Pencemaran lingkungan (environmental pollution)
adalah masuknya bahan-bahan ke dalam lingkungan yang dapat mengganggu
kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Zat yang dapat mencemari lingkungan
dan dapat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup disebut dengan
polutan. Polutan ini dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi, atau
panas yang masuk ke dalam lingkungan.
B. Macam-macam Pencemaran Lingkungan
Di
bumi yang kita huni ini terdapat wilayah daratan, perairan, dan udara.
Pencemaran lingkungan bisa terjadi pada ketiga wilayah tersebut,
sehingga dapat terjadi pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran
tanah, dan pencemaran suara.
- Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi karena masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Adapun sumber pencemaran udara berasal dari kebakaran hutan, debu, industri dan transportasi seperti kendaraan bermotor. Bahan pencemaran udara secara umum dapat digolongkan menjadi dua golongan dasar, yaitu partikel dan gas. Bahan-bahan pencemaran udara antara lain seperti berikut.
- Gas Karbon Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (CO2)
Gas karbon monoksida (CO) timbul akibat dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Proses pembakaran tidak sempurna dapat terjadi pada mesin kendaraan, seperti mobil, sepeda motor, mesin dan industri, kereta api, dan lain-lain. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas CO.
Gas karbon dioksida (CO2) berasal dari hasil pembakaran hutan, industri, pesawat terbang, pesawat luar angkasa, kapal dan mesin-mesin seperti motor, mobil, serta kereta api. Hasil pembakaran tersebut akan meningkatkan kadar CO2, sehingga udara tercemar. - Gas SO dan SO2
Gas belerang dioksida yang terdapat di udara bebas dapat berupa SO dan SO2. Gas belerang tersebut dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. Jika gas SO atau SO2 bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan akan menyebabkan air hujan menjadi asam yang disebut hujan asam. - Gas Kloro Fluoro Karbon (CFC)
Gas CFC merupakan gas yang terdapat pada parfum, Ac, dan lemari es. Gas CFC banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain tidak berbau, tidak berasa, tidak mudah bereaksi, dan tidak berbahaya secara langsung. Gas CFC berbahaya jika keluar akan langsung terbang membubung tinggi ke angkasa dan mencapai stratosfer. Ozon (O3) yang terdapat pada lapisan stratosfer akan beraksi membentuk sebuah lubah jika berinteraksi dengan gas CFC. Lubang pada ozon tersebut menyebabkan sinar ultraviolet yang berbahaya masuk dan menembus bumi.
- Gas Karbon Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (CO2)
- Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran air dapat terjadi pada sumber mata air, sumur, sungai, rawa-rawa, danau, dan laut. Bahan pencemaran air bisa berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, limbah bahan-bahan berbahaya dan beracun, serta tumpahan minyak bumi. - Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah merupakan peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke dalam suatu areal tanah. Pencemaran tanah disebabkan oleh bahan pencemar tanah yang berasal dari bahan organik, biasanya bahan ini dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman manusia. Jika tempat pembuangan sampah berada dekat dengan pemukiman penduduk yang dibiarkan menumpuk (menggunung) dan tidak segera diproses akan menimbulkan pemandangan yang kotor, bau busuk, dan menjadi sumber penyakit. Contoh penyakit diare timbul akibat sanitasi lingkungan yang buruk karena buruknya pengolahan sampah di lingkungan tersebut. - Pencemaran Suara (Kebisingan)
Tidak semua jenis suara yang masuk ke telinga dapat menimbulkan suatu gangguan atau pencemaran. Pencemaran suara (kebisingan) disebabkan oleh masuknya suara (bunyi) gaduh di atas 50 desibel disingkat Db (tingkat kebisingan). Bunyi-bunyian yang menyebabkan terjadinya pencemaran suara (kebisingan), biasanya ditimbulkan dari mesin, seperti sepeda motor, mobil, kereta api, kapal, pesawat terbang, pesawat luar angkasa, dan mesinmesin industri. Pencemaran suara (kebisingan) itu dapat menyebabkan gangguan pada manusia seperti sulit tidur, tuli, gangguan kejiwaan, penyakit jantung bahkan sampai meninggal dunia. - Pencemaran Benda Radioaktif
Penyebabnya adalah benda-benda radioaktif, debu radioaktif yang berasal dari ion nuklir serta reaktor-realtor atom. Bahaya yang ditimbulkan, yaitu radioaktif sinar alfa (a), sinar beta (ß), sinar gamma (?). Efek yang ditimbulkan zat radioaktif adalah terjadinya perubahan struktur zat serta pola reaksi kimianya yang dapat merusak sel tubuh. Bila hal ini terjadi pada gen akan menyebabkan terjadinya mutasi gen dan dapat juga menyebabkan kanker
C. Dampak Pencemaran Lingkungan
Timbulnya
berbagai macam pencemaran tersebut pada umumnya menimbulkan dampak
negatif terhadap keseimbangan lingkungan atau ekosistem di bumi. Dampak
negatif pencemaran itu mengakibatkan terjadinya suatu gangguan, antara
lain keracunan dan penyakit, punahnya species, gangguan keseimbangan
lingkungan, pemekatan hayati, dan terbentuknya lubang ozon dan rumah
kaca.
D. Daur Ulang Limbah
Upaya
untuk mengurangi pencemaran lingkungan dapat kita lakukan dengan
mendaur ulang limbah. Pengelolaan limbah tergantung dari jenis limbah
tersebut. Menurut jenisnya, limbah dikelompokkan menjadi limbah organik
dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang dapat
mengalami proses penguraian secara alamiah contohnya sisa hewan dan
tumbuhan. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal dari sumber daya
alam tidak terbaharui dan sulit diuraikan secara alamiah oleh
mikroorganisme, seperti minyak bumi, plastik, kaleng, dan botol.
Salah
satu cara untuk mengelola limbah organik dan limbah anorganik adalah
dengan cara mendaur ulang limbah menjadi benda-benda yang bermanfaat.
Daur ulang limbah juga mempunyai potensi besar untuk mengurangi
timbunan, biaya pengelolaan, dan pembuangan akhir.
Limbah
organik dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung karena
perlu pemrosesan terlebih dahulu. Yang termasuk limbah organik, misalnya
sisa sayur, sisa buah, potongan rumput, daun-daun, kertas, sisa
makanan, dan kotoran hewan atau manusia. Kita bisa mengolah limbah
organik menjadi kompos, pupuk, dan makanan untuk ternak.
Limbah
anorganik dapat dimanfaatkan melalui proses mendaur ulang. Limbah
anorganik yang masih dapat didaur ulang, misalnya plastik, logam, dan
kaca. Kita bisa membuat berbagai macam kerajinan dari benda-benda
anorganik tersebut dan juga kita bisa memproses kembali barang-barang
tersebut menjadi barang yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar