Arthropoda
mempunyai jumlah species dan individu paling besar. Nama Arthropoda
berasal dari kata arthros berarti sendi/ruas dan podos berarti kaki.
Jadi, Arthropoda berarti hewan yang mempunyai kaki beruas-ruas; hidupnya
di air, darat, tanah dan di lingkungan udara. Jenisjenis filum ini
setiap hari kita menemuinya, misalnya serangga, udang, kepiting dan
masih banyak lagi.
Struktur Tubuh Arthopoda
Arthropoda
termasuk golongan hewan triplobastik selomata, yaitu mempunyai rongga
sejati dan tiga lapisan tubuh. Tubuhnya berbuku-buku/ beruas-ruas,
kakinya pun beruas-ruas, mempunyai rangka luar (eksoskeleton) dari bahan
kitin yang berguna untuk melindungi alat-alat tubuh bagian dalam dan
dapat memberikan bentuk tubuh.
Tubuhnya
dapat dibedakan atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen).
Jika dipotong menjadi dua, maka bersifat simetri bilateral. Mulutnya
terdapat pada bagian ujung anterior dan anus terdapat pada ujung
posterior. Mempunyai alat-alat tubuh yang sudah lengkap meliputi alat
pencernaan, yaitu mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Respirasi dengan
insang, trakea, permukaan tubuh, atau dengan paru-paru buku. Hewan ini
sudah mempunyai sistem saraf, peredaran darah, ekskresi, serta indra.
Filum ini dianggap berkerabat dekat dengan Annelida sebab banyak
memiliki sifat-sifat yang sama.
Struktur Tubuh Arthropoda |
Sistem Reproduksi Arthropoda
Reproduksi
hewan ini dilakukan secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dengan
melakukan partenogenesis (terjadi reproduksi tanpa pembuahan oleh hewan
jantan) dan paedogenesis (terjadi reproduksi pada individu yang muda,
yaitu pada larva). Jenis alat kelamin hewan ini sudah terpisah.
Klasifikasi Arthropoda
Arthropoda
dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kelas yaitu Crustaceae
(udang-udangan), Insekta (serangga), Arachnoidea (labah-labah), dan
Myriapoda (kaki seribu).
1. Custaceae (Udang-udangan)
Crustaceae
disebut juga sebagai kelompok udang-udangan, contohnya: udang,
kepiting, dan yuyu. Anda tentu sudah mengetahui tempat hidup kelompok
hewan ini, yaitu di air laut, danau, dan sungai.
Tubuh
hewan ini mempunyai rangka luar keras karena mengandung zat kitin dan
kapur, sehingga disebut sebagai hewan bercangkang. Antenanya berjumlah
dua pasang, mempunyai kaki satu pasang pada tiap ruas tubuh, sedangkan
pada udang atau kepiting mempunyai 5 pasang kaki jalan. Kepala dan dada
menyatu disebut sefalotoraks. Bagian kepala dan dada dilindungi oleh
tameng, yaitu kulit keras yang disebut karapas. Kakinya dapat digunakan
untuk berjalan, berenang, atau menempel di perairan.
Contoh
dari anggota ini adalah udang windu (Penaeus), udang galah (Macrobium
resenbergi), udang air tawar (Cambarus virilis), ketam (Parathelpusa
tredenlata), kepiting (Portunus sexdentalus), dan rajungan (Neptunus
pelagicus).
2. Insekta (Serangga)
Kelompok
Insekta atau serangga mempunyai species sangat banyak, hidupnya di
darat dan air. Ukuran tubuhnya relatif kecil. Insekta sering disebut
juga sebagai heksapoda, yaitu mempunyai kaki enam (3 pasang). Tubuh
dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Pada kepala terdapat sepasang
antena yang dapat digunakan untuk membau dan meraba. Terdapat juga
mulut, mata majemuk (mata faset) ada yang bermata tunggal (oselus).
Mulut insekta menurut fungsinya dibedakan menjadi empat tipe, yaitu tipe
penjilat dan pengisap (lalat rumah), tipe pengisap (kupu-kupu), tipe
penusuk dan pengisap (nyamuk), dan tipe penggigit (belalang).
Insecta terbagi menjadi beberapa ordo, antara lain, sebagai berikut.
- Ordo Thysanura, contohnya, kutu buku (Troces sp.)
- Ordo Orthoptera, contohnya, walang nona (Stagmomantis sp.), tempiris dan tongkat berjalan (Anisomorpha sp.), belalang (Disostura sp.), jangkrik (Gryllus sp.), dan katidid (Microcentrum sp.).
- Ordo Isoptera, contohnya, Reticuli termes sp. yang hidup di dalam tanah dan kayu, Kalotermes di kayu kering, Zootermes di kayu basah yang dapat mematikan pohon, Amitermes di tanah kering, Macrotermes membentuk rumah tanah, dan Nasutitermes yang membentuk rumah seperti karton di daerah tropis.
- Ordo Homoptera, contohnya, cikada (Magicicada septemdecem).
- Ordo Hemiptera, contohnya, kalajengking air (Ranatra sp.), kutu busuk (Cimexlecturalius), dan kepinding air (Lethocerus).
- Ordo Odonata, contohnya, capung (Aeshna sp. dan Libellula sp.).
- Ordo Lepidoptera, contohnya, kupu tomat (Protoparce sexta, Aegeria sp., dan Papilia polyxetes), serta kupu ulat sutra (Attacus sp. dan Bombyx mori) yang dipelihara di Indonesia.
- Ordo Diptera, contohnya, nyamuk (Culex sp., Aedes sp. dan Anopeles sp.), lalat rumah (Musca sp.), lalat buah (Dropophila melanogaster, Ceratitis capitata, dan Dacus dorcalis), lalat kandang (Stomoxys sp.), lalat kuda (Tabanus sp.), lalat pasir (Phlebotomus sp.), serta merutu (Chironomus).
- Ordo Siphonoptera, contohnya, pinjal anjing (Ctenocephalus canis), pinjal kucing (Ctenocephalus felis), pinjal manusia (Pulex irritans), dan pinjal tikus (Xenopsylla cheopis).
- Ordo Hymenoptera, contohnya, lebah madu (Apis mellifera), semut hitam (Monomorium sp.), lebah dengung (Bombus sp.), dan lalat gergaji (Endelomya).
3. Arachnoidea (Laba-laba)
Pada
kelompok Arachnoidea, tubuhnya memiliki kepala (bersatu dengan dada
disebut kepala dada) dan perut. Pada kepala terdapat sepasang kelisera,
bentuknya meruncing dan ujungnya berlubang sebagai alat sengat berisi
kelenjar racun, sepasang pedipalpus sebagai alat capit berbentuk seperti
gunting, dan empat pasang kaki; tidak mempunyai antena, bernapas dengan
paru-paru buku, trakea, atau kedua-duanya. Kelompok Arachnoidea terdiri
atas 3 ordo, yaitu Scorpionidae (Kalajengking), Arachnida (Laba-laba),
dan Acarina (Caplak).
4. Myriapoda (Kaki Seribu)
Myriapoda
melakukan respirasinya menggunakan saluran trakea yang bermuara pada
lubang-lubang kecil (stigma), letaknya pada dinding ruasruas tubuh.
Lubang tersebut disebut spirakel. Sistem peredaran darahnya terbuka dan
letak jantung pada bagian punggung. Sistem sarafnya adalah sistem saraf
tangga tali. Kelas Myriapoda memilik dua ordo, yaitu sebagai berikut:
Diplopoda dan Chiplopoda.
Kegunaan Arthropoda dalam Kehidupan Manusia
Peranan
Crustaceae lebih banyak menguntungkan bagi kita, misalnya sebagai
sumber protein hewani karena mengandung protein tinggi seperti udang,
kepiting, dan rajungan. Pernahkah Anda merasakannya? Selain itu,
Crustaceae juga berfungsi sebagai makanan ikan yang hidup sebagai
zooplankton, yaitu Entomostraca. Akan tetapi, ketam dan yuyu bersifat
merugikan karena merupakan hama bagi tanaman tertentu.
Apa
peranan serangga dalam kehidupan? Ada beberapa serangga bersifat
menguntungkan dan ada pula yang merugikan karena banyak berhubungan
dengan manusia. Beberapa jenis penyerbukan tanaman dibantu oleh
serangga. Tapi ada juga jenis serangga yang merugikan manusia, contohnya
nyamuk, kutu, dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar