A. Cara Reproduksi Jamur
Secara
alamiah, jamur dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu secara
aseksual dan seksual. Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, yaitu
dengan cara sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak yang serupa,
penguncupan, yaitu dengan cara sel anak yang tumbuh dari penonjolan
kecil pada sel inangnya atau pembentukan spora. Spora aseksual ini
berfungsi untuk menyebarkan speciesnya dalam jumlah yang besar dengan
melalui perantara angin atau air.
Ada beberapa macam spora aseksual, di antaranya seperti berikut.
- Konidiospora, merupakan konidium yang terbentuk di ujung atau di sisi hifa. Ada yang berukuran kecil, bersel satu yang disebut mikrokonidium, sebaliknya konidium yang berukuran besar dan bersel banyak disebut makrokonidium.
- Sporangiospora, merupakan spora bersel satu yang terbentuk dalam kantung yang disebut sporangium, pada ujung hifa khusus.
Ada
dua macam sporangiospora yang tidak bergerak (nonmotil) disebut
aplanospora dan sporangiospora yang dapat bergerak karena mempunyai
flagela yang disebut zoospora.
- Oidium/artrospora, yaitu spora bersel tunggal yang terbentuk karena terputusnya sel-sel hifa.
- Klamidospora, merupakan spora bersel satu, berdinding tebal, dan sangat resisten terhadap keadaan yang buruk. Spora ini terbentuk dari sel-sel hifa yang somatik.
- Blatospora merupakan tunas/kuncup pada sel-sel khamir.
Perkembangbiakan
secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti yaitu melalui
kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium menyebabkan
terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari dua individu.
Singami
terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis.
Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel
yang mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan
sel (stadium dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan
inti bersama. Setelah pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel
haploid (kariogami) inti zigot yang diploid. Setelah ini, baru terjadi
meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan jumlah kromosom menjadi
haploid kembali.
Beberapa tipe spora seksual adalah askospora, basidiospora, zigospora, dan oospora.
Perkawinan
jamur Ascomycota menghasilkan askospora. Basidiospora adalah spora yang
dihasilkan oleh jamur Basidiomycota. Askospora terdapat di dalam askus
dan berjumlah 8 spora, sedangkan basidiospora terdapat di dalam basidium
dan berjumlah 4 spora.
Perkembangbiakan secara aseksual dan seksual pada Rhizopus stolonifer |
B. Simbiosis pada Jamur
Sebagaimana
kita ketahui sebelumnya pada artikel yang membahas ciri-ciri jamur,
jamur bisa hidup sebagai parasit (mengambil makanan dari inangnya) dan
saprofit (mengambil makanan dari sisa-sisa organisme yang telah mati).
Selain itu, jamur juga bisa hidup dengan cara bersimbiosis yaitu dengan
mengambil nutrisi berupa zat organik dari organisme lain dan organisme
itu mendapatkan zat tertentu yang bermanfaat dari jamur tersebut.
Berikut ini adalah bebera simbiosis pada jamur.
- Mikoriza
Pohon pinus dapat hidup dengan subur karena terjadinya simbiosis antara jamur melalui hifanya yang masuk dalam akar tanaman pinus. Pinus akan mendapatkan air serta unsur-unsur hara dan jamur tersebut akan mendapatkan zat organiknya. Jamur ini dinamakan mikoriza. Jamur yang membentuknya biasanya dari golongan Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. - Lumut Kerak (Lichenes)
Lumut kerak yang sering kita jumpai menempel pada pohon, batu yang berwarna keperakan sebenarnya merupakan gabungan miselium jamur yang di dalamnya terjalin sel-sel alga dan keduanya saling bersimbiosis mutualisme. Jamurnya adalah golongan Ascomycota atau Basidiomycota dengan alga hijau/Chlorophyta atau alga biru/Cyanophyta yang uniseluler.
Lumut kerak merupakan sejenis alga yang mempunyai mempunyai klorofil sehingga dia mampu melakukan fotosintesis yang akan menghasilkan makanan. Selanjutnya, makanan tersebut digunakan oleh jamur untuk hidup dan tumbuh. Jamur melalui hifa-hifanya dapat menyerap dan menyimpan air dan mineral yang juga akan digunakan oleh alga. Jadi, keduanya saling membutuhkan.
C. Peranan Jamur dalam Kehidupan Manusia
Peranan
jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang merugikan dan ada
yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan antara lain, sebagai
berikut.
- Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
- Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
- Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
- Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
- Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
Sementara itu, jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut.
- Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paruparu manusia.
- Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
- Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar