Jumat, 13 Maret 2015

Sejarah Australia


Pendahuluan Sekilas

Banyak yang telah berubah di Australia sejak penduduk aslinya yang disebut kaum Aborigin Australia hidup dalam sistem sosial yang kompleks, dengan tradisi yang mencerminkan hubungan yang kuat dengan tanah air dan lingkungannya. Sejak masa itu sampai kedatangan penjelajah Eropa pertama, para narapidana, pemukim bebas dan para imigran yang lebih baru datang, Australia telah mengalami masa depresi, perang dan skandal politik; menciptakan kota-kota yang dinamis dan legenda ‘the bush’ (pedalaman) serta 'Aussie battler' (pejuang Australia); menyediakan kehidupan baru bagi orang-orang dari seluruh belahan dunia; dan mengalami penurunan serta kebangkitan kembali budaya penduduk aslinya.

Sejarah Sebelum Abad ke 20

Penduduk asli Australia yang dikenal sebagai kaum Aborigin Australia, memiliki sejarah budaya yang terpanjang di dunia, sejak zaman Es yang terakhir. Meskipun misteri dan perdebatan mengaburkan banyak aspek dalam prasejarah Australia, secara umum diakui bahwa manusia pertama berkelana melintasi lautan dari Indonesia sekitar 70.000 tahun yang lalu.
Bangsa Eropa mulai menjelajahi Australia di abad 16; pertama para navigator Portugis diikuti oleh para penjelajah Belanda dan disusul oleh pengusaha sekaligus bajak laut Inggris William Dampier. Kapten James Cook berlayar menelusuri seluruh panjang pantai timur di tahun 1770, lalu berhenti di Botany Bay di tengah perjalanannya; dan tak lama kemudian ia mengklaim benua ini untuk Inggris dan menamakannya New South Wales.
Di tahun 1779, Joseph Banks (seorang naturalis dalam armada Kapten Cook) mengusulkan cara agar Inggris dapat mengatasi masalah kepadatan di penjara-penjaranya dengan mengirimkan narapidana ke New South Wales. Di tahun 1787, armada pertama berlayar menuju Botany Bay, terdiri dari 11 kapal dan 750 narapidana pria maupun wanita. Armada ini tiba tanggal 26 Januari 1788, tapi segera berpindah ke utara ke Sydney Cove, yang memiliki tanah serta air yang lebih baik. Bagi para pendatang baru ini, New South Wales merupakan tempat yang panas, keras dan buruk, dan ancaman kelaparan menghantui koloni ini selama bertahun-tahun. Untuk berjuang melawan alam dan pemerintah yang penuh tekanan, orang-orang Australia baru ini membentuk sebuah budaya yang kemudian menjadi dasar dari legenda 'Aussie battler’ .
Dalam beberapa dekade kemudian, datanglah para pemukim bebas yang tertarik ke Australia, tapi penemuan emas di 1850-anlah yang secara permanen mengubah koloni ini. Arus imigran yang besar dan beberapa penemuan emas yang besar mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengubah struktur sosial di koloni. Kaum Aborigin terusir paksa dari tanah suku mereka, saat para pendatang merebut tanah untuk pertanian atau pertambangan.
Di akhir abad ke 19, banyak orang yang mengagungkan daerah pedalaman atau ‘the bush’ (yaitu daerah yang jauh dari kota) dan orang-orangnya. Forum besar untuk 'nasionalisme pedalaman' ini adalah majalah Bulletin yang sangat populer. Halaman-halamannya penuh dengan humor dan sentimen terhadap kehidupan sehari-hari dan para penulis yang terkenal adalah legenda pedalaman Henry Lawson dan 'Banjo’ Paterson.

Sejarah Abad ke Dua Puluh

Australia menjadi nagara saat federasi dari koloni-koloni yang terpisah terbentuk pada tanggal 1 Januari 1901. Tentara Australia turut berperang bersama Inggris dalam Perang Boer dan PDI. Negara ini terpukul berat oleh masa Depresi, saat harga untuk wol dan gandum (dua produk utama dalam ekonomi) jatuh. Di tahun 1931, hampir sepertiga pencari nafkah menjadi pengangguran, dan kemiskinan pun merajalela. Namun, di tahun 1933, perekonomian Australia mulai pulih. Saat PDII pecah, balatentara Australia turut berjuang bersama Inggris di Eropa, namun Amerika Serikat-lah yang membantu melindungi Australia dari serbuan pasukan udara Jepang, dengan mengalahkan mereka di Perang Laut Coral.
Setelah PDII, datanglah arus imigrasi dari Eropa, yang memberikan sumbangsih besar terhadap negara, menghidupkan kembali budaya dan memperluas wawasan pandang Australia. Era pasca perang ini merupakan saat-saat booming di Australia, karena adanya permintaan yang tinggi terhadap bahan baku mentah. Australia mengikuti Amerika Serikat dalam Perang Korea, dan di tahun 1965 mengirimkan pasukan untuk membantu AS di Perang Vietnam, meskipun dukungan terhadap keterlibatan Australia ini tidaklah menyeluruh. Masalah bagi banyak pemuda Australia adalah wajib militer yang diterapkan dalam tahun 1964.
Kerusuhan akibat wajib militer ini merupakan salah satu faktor naiknya partai Buruh Australia (Labor Party) ke jenjang kekuasaan di tahun 1972, di bawah kepemimpinan Gough Whitlam. Pemerintahan Whitlam menarik pasukan Australia dari Vietnam, menghapuskan biaya pendidikan tinggi dan dinas nasional, menerapkan sistem perawatan kesehatan yang gratis dan tersedia untuk umum, serta mendukung hak tanah bagi masyarakat Aborigin.
Namun demikian, pemerintahan ini mendapat tentangan dari Senat dan berkembangnya isu salah manajemen. Tanggal 11 November 1975, gubernur jenderal (perwakilan kerajaan Inggris di Australia) membubarkan parlemen dan membentuk pemerintah sementara yang dipimpin oleh ketua Partai Liberal, Malcolm Fraser. Langkah ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh gubernur jenderal. Koalisi partai Liberal yang konservatif dengan Partai Tanah Air Nasional memenangkan pemilu berikutnya. Pemerintahan partai Buruh baru kembali di tahun 1983, saat mantan pemimpin serikat pekerja, Bob Hawke, berhasil memenangkan partainya.

Sejarah modern dan Australia masa kini

Setelah menjabat selama 11 tahun di pemerintahan, Partai Liberal Australia yang dipimpin oleh John Howard tidak terpilih lagi di Pemilu 2007.Dari Partai Buruh, Kevin Rudd dilantik sebagai Perdana Menteri Australia yang ke-26 pada tanggal 3 Desember 2007.
Australia memiliki sistem pemerintahan parlemen dua tingkat, berdasarkan sistem Westminster. Terdapat tiga tingkat pemerintahan: federal, negara bagian dan lokal. Parlemen federal terdiri dari Dewan Perwakilan (House of Representatives) dan Senat. Partai yang menduduki jumlah kursi terbanyak di Dewan Perwakilan akan membentuk pemerintahan.
Di paro terakhir abad 20, satu bagian dari budaya dan sejarah Australia yang kurang dikenal mulai muncul dan mendapatkan pengakuan yang lebih luas, khususnya melalui seni, sastra dan film; dan sebagai akibatnya, ikon ‘battler’ menjadi semakin kurang relevan. Para imigran membawa kisah, budaya dan mitos-mitos mereka sendiri, untuk berbaur dengan kalangan kolonial Australia. Juga ada pengakuan yang sudah lama ditunggu, yaitu Aborigin Australia merupakan fundamental dari definisi sejati budaya nasional masa kini.
‘Impian Besar Australia’ yaitu memiliki rumah, yang dimulai di masa keemasan di tahun 1950-an, terus berlanjut dan menghasilkan suburbanisasi besar-besaran di kota-kota Australia, khususnya di Sydney dan Melbourne. Arsitektur Australia masa kini sebenarnya tidak memiliki gaya yang khas, dan tren dari luar negeri seringkali mendominasi proyek-proyek pembangunan besar. Dalam banyak hal, bangunan ‘modern’ yang paling menarik sebenarnya merupakan daur ulang bangunan bergaya Victoria atau dari era lainnya. Meskipun demikian tetap ada pengecualian, dan yang terkenal antara lain Convention Centre di Darling Harbour Sydney, Melbourne Museum, serta Cultural Centre di Uluru-Kata Tjuta National Park di bagian tengah Australia, yang didesain sesuai konsultasi dengan dengan pemilik tradisional cagar alam tersebut. Kompleks Federation Square Melbourne, dengan bentuk geometriknya yang tajam, mencerminkan arsitektur modern yang penuh tantangan, tepat di jantung kota.
Sehatnya perekonomian saat ini terbukti dari dolar Australia yang relatif tinggi, peningkatan perdagangan dengan Cina dan beberapa keuntungan yang tinggi dan mencetak rekor pada bisnis-bisnis setempat. Semua ini dibarengi dengan inflasi dan angka pengangguran yang rendah. Namun, di sisi negatifnya adalah meningkatnya defisit perdagangan negara sampai $20 miliar, hutang rumah tangga rata-rata yang melonjak tinggi dan harga perumahan di pusat urban yang semakin tak terjangkau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar